KEDUDUKAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN NYEROD YANG MULIH DAHA DI DESA ADAT KABA-KABA KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

A.A ISTRI INTEN OKTAVANI DEWI, - (2024) KEDUDUKAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN NYEROD YANG MULIH DAHA DI DESA ADAT KABA-KABA KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of SKRIPSI] Text (SKRIPSI)
2013071001_A.A ISTRI INTEN OKTAVANI DEWI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Abstrak
Penelitian ini di latar belakangi oleh di dasarkan dengan terjadinya suatu
perceraian yang dialami seorang perempuan yang dulunya melangsungkan proses
perkawinan nyerod lalu berpisah hubungan dengan suaminya dan memutuskan
untuk kembali kerumah asalnya yaitu mulih daha di desa adat Kaba-Kaba,
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Sebab hal itu timbul berbagai pertanyaan
mengenai kedudukan hukum perempuan yang mulih daha tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris,
dengan jenis pendekatan wawancara, observasi dan penelitian langsung di beberapa
tempat yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan bahan hukum
yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang penulis
lakukan menunjukan adanya kekeliruan status hukum perempuan nyerod yang
mulih daha dalam penempatan statusnya di rumah bajang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan hukum terhadap
perempuan nyerod yang mulih daha di desa adat Kaba-kaba, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan. Kedudukan hukum adalah situasi suatu pihak yang sudah
diakui memenuhi kriteria untuk mengemukakan permasalahan di pengadilan
sedangkan perempuan nyerod adalah turunnya status sosial seorang gadis akibat
menikah dengan seorang yang berstatus sosial lebih rendah.
Temuan dalam penelitian ini adalah perempuan yang melakukan "nyerod"
,
dipandang baik dalam masyarakat adat Kaba-Kaba. Jika seorang perempuan nyerod
kemudian mengalami perceraian atau kematian suami, boleh "mulih daha", kembali
ke keluarga asal. Perempuan nyerod menggambarkan perubahan dalam status sosial
yang dapat mempengaruhi individu tersebut dipandang baik oleh masyarakat
sekitarnya. Ini juga dapat membawa implikasi sosial dan psikologis bagi perempuan
tersebut, termasuk berinteraksi dengan keluarga, teman, dan komunitas yang lebih
luas. Dalam konteks Bali, penurunan kasta melalui pernikahan dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari penerimaan sosial sampai
kesempatan dalam bidang ekonomi dan partisipasi dalam upacara adat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perempuan yang telah mengalami
mulih daha tidak dapat lagi kedudukan hukum dirumah suami melainkan
mendapatkan kembali statusnya sebagai anak kandung di rumah asalnya.
Kata Kunci: Kedudukan Hukum, Perempuan Nyerod, Mulih Daha

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Dharma Duta > S1 - Hukum Hindu
Depositing User: Tude
Date Deposited: 27 Oct 2025 05:06
Last Modified: 27 Oct 2025 05:06
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/1003

Actions (login required)

View Item
View Item