NI KETUT PUSPITA SARI, - (2022) STIGMA SING BELING SING NGANTEN PERSPEKTIF PENDIDIKAN SEKS MENURUT HINDU DI KOTA DENPASAR. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
1811011020_NI KETUT PUSPITA SARI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
Abstract
ABSTRAK
Banyaknya permasalahan-permasalahan yang terjadi di kalangan pasangan muda-mudi di Kota Denpasar ini dalam gaya pacaranya telah berani melakukan hubungan seksual sebelum menikah tanpa mempertimbangkan resiko yang akan terjadi dan bertentangan keras dengan ajaran-ajaran agama. Dalam hal ini kemudian memunculkan sebuah stigma “Sing Beling Sing Nganten” (tidak hamil tidak menikah) di kalangan anak-anak muda. Berdasarkan latar belakang ini, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Mengapa muncul stigma sing beling sing nganten di kalangan generasi muda Hindu di Kota Denpasar, (2) Bagaimana pandangan pendidikan Hindu terhadap stigma sing beling sing nganten di kalangan generasi muda Hindu Di Kota Denpasar, (3) Apa implikasi stigma sing beling sing nganten terhadap sakralitas dan keberlangsungan reproduksi anak yang suputra.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi dan pendekatan antropologi. Landasan teori yaitu teori prilaku tindakan pilihan rasional dari Raymond Boudown, teori religi dari koenjaraningrat dan teori sistem reproduksi manusia. Teknik penentuan informan yaitu purposive. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1) Munculnya penyebab stigma sing beling sing nganten di kalangan generasi muda yang ditemukan adalah akibat perubahan gaya hidup, pergaulan bebas, sikap permisip seks pranikah, kurangnya kontrol orang tua, pudarnya sikap remaja terhadap nilai ajaran agama, 2) Pandangan pendidikan Hindu terhadap stigma sing beling sing nganten ini adalah hubungan seks pranikah ini dilarang untuk dilakukan sebelum melalui prosesi pernikahan yang sah. Berhubungan seksual sebelum menikah sama halnya berzina, sehingga pentingnya pendidikan etika seksual ini masuk ke lembaga pendidikan, 3) Implikasi adanya stigma sing beling sing nganten telah memunculkan desakralisasi sistem pernikahan, serta telah mengingkari pengunaan simbol pernikahan sehingga perlu sanksi adat bagi pelanggar pelaku seksualitas sebelum pernikahan.
Kata Kunci: Stigma, Sing Beling Sing Nganten, Pendidikan Seks
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
| Divisions: | Fakultas Dharma Acarya > S1 - Pendidikan Agama Hindu |
| Depositing User: | ulan |
| Date Deposited: | 04 Nov 2025 06:20 |
| Last Modified: | 04 Nov 2025 06:20 |
| URI: | http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/1023 |

