STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DAN ANGGOTA DI UNIT KOPERASI SERBA USAHA ARTHA NADI BANJAR KEBONKURI MANGKU DESA ADAT KESIMAN KOTA DENPASAR

ABSTRAK
KSU Artha Nadi menghadapi beberapa permasalahan yang dapat
menghambat operasionalnya. Penyusunan program kerja belum berjalan sesuai
dengan target dan harapan. Interaksi antara pimpinan, pegawai, dan anggota masih
minim, sehingga komunikasi menjadi kurang efektif dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan kerja. Hal ini juga berdampak pada pelayanan kepada anggota
yang dirasakan belum maksimal. Selain itu, pegawai koperasi terlihat kurang sigap
dalam melayani kebutuhan anggota, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat
kepercayaan anggota terhadap koperasi. Hasil observasi di lingkungan Banjar
Kebonkuri Mangku menunjukkan bahwa KSU Artha Nadi menghadapi beberapa
permasalahan yang dapat menghambat operasionalnya. Penyusunan program kerja
belum berjalan sesuai dengan target dan harapan. Interaksi antara pimpinan,
pegawai, dan anggota masih minim, sehingga komunikasi menjadi kurang efektif
dalam mendukung pelaksanaan kegiatan kerja. Hal ini juga berdampak pada
pelayanan kepada anggota yang dirasakan belum maksimal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif,
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori transformasional, teori
human relation, teori strategi komunikasi. Dengan Teknik pengumpulan data
observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) strategi komunikasi di KSU Artha
Nadi menggunakan pendekatan informatif dan edukatif. Pendekatan informatif
dilakukan melalui media seperti surat, WhatsApp, dan komunikasi langsung untuk
menyampaikan informasi secara terbuka. Pendekatan edukatif mencakup pelatihan
dan penerapan aturan guna meningkatkan keterampilan, kesadaran, dan motivasi
kerja, sesuai dengan teori transformational leadership yang menekankan inspirasi,
rasa percaya diri, dan loyalitas anggota. 2) Kinerja pegawai dan anggota
dipengaruhi oleh komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal kurang
efektif karena ketergantungan pada media online yang tidak terstruktur. Sebaliknya,
komunikasi eksternal melalui promosi dan pelayanan langsung penting dalam
membangun hubungan dengan masyarakat, meskipun masih menghadapi tantangan
seperti miskomunikasi dan kurangnya kejelasan informasi. Hal ini sesuai dengan
teori human relation, yang menekankan hubungan harmonis untuk memperkuat
kepercayaan dan kolaborasi. 3) Hambatan kinerja meliputi hambatan teknis
(minimnya kejelasan prosedur), semantik (kesalahan bahasa), dan manusiawi
(emosi dan prasangka). Penanganan hambatan ini memerlukan strategi komunikasi
yang terencana, media yang tepat, komunikasi yang jelas, serta evaluasi berkala.
Kata kunci: Strategi, komunikasi organisasi, kinerja, KSU