UPACARA SEGAH PLUPUAN DAN NUNAS PANGLEMEK DALAM RANGKA NGUSABA DALEM DI DESA ADAT APUH DESA SEBATU, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

I WAYAN GEDE MAHARDIKA, - (2024) UPACARA SEGAH PLUPUAN DAN NUNAS PANGLEMEK DALAM RANGKA NGUSABA DALEM DI DESA ADAT APUH DESA SEBATU, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu). Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of SKRIPSI] Text (SKRIPSI)
1911011098_I WYN GD MAHARDIKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Abstrak
Pelaksanaan ajaran agama Hindu sering kelihatan bervariasi antara daerah yang satu
dengan yang lainnya, namun inti hakekatnya tetap sama. Agama Hindu memiliki tiga
kerangka pokok yang menjadi landasan dalam setiap pelaksanaan ajaran-ajarannya. Ketiga
kerangka dasar tersebut adalah tattwa, susila, dan upacara. Tattwa merupakan intisari,
filsafat, kebenaran yang menjadi dasar ajaran agama, susila merupakan etika, tingkah laku
yang mulia dalam beragama, dan upacara merupakan praktek-praktek ajaran agama yang
berupa aktivitas ritual atau upacara. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa
makna dari nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terdapat dalam pelaksanaan upacara
Segah Plupuandan Nunas Panglemek dalam rangkaian Ngusaba Dalem di Desa Adat Apuh,
Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini memiliki tujuan
untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat memahami, serta memberikan
penjelasan kepada berbagai pihak perihal pelaksanaan upacara Segah Plupuan dan Nunas
Panglemek dalam rangkaian Ngusaba Dalem dalam perspektif pendidikan agama Hindu
sebagai suatu kearifan lokal masyarakat di Desa Adat Apuh, Desa Sebatu, Kecamatan
Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini adalah teori
religi dari Tylor (. Subjek penelitian ini adalah Upacara Segah Plupuan dan Nunas
Panglemek sebagai suatu kearifan lokal di Desa Adat Apuh. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah Observasi Non-Partisipan, Wawancara berstruktur, dan
Kepustakaan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif
kualitatif dengan langkah-langkah reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Makna dari upacara ini yaitu mempersembahkan
hasil pertanian berupa beras yang sudah ditanak lengkap dengan lauk-pauk dari olahan
daging ayam yang disusun sedemikian rupa beralaskan daun pisang yang masih utuh
sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha Esa beserta
manifestasinya. 2) Upacara ini memiliki beberapa fungsi yaitu: fungsi religius, fungsi
pendidikan, fungsi sosiologis.
Kata Kunci : Upacara, Segah Plupuan dan Nunas Panglemek, Desa Adat

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Dharma Acarya > S1 - Pendidikan Agama Hindu
Depositing User: Tude
Date Deposited: 09 Dec 2025 07:08
Last Modified: 09 Dec 2025 07:08
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/1099

Actions (login required)

View Item
View Item