STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT HUNIAN KAMAR DI THE BEVERLY HILLS BALI PADA ERA NEW NORMAL

ABSTRAK
The Beverly Hills Bali adalah salah satu villa yang berlokasi di Jalan Goa Gong, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Akibat adanya pandemi Covid- 19 yang terjadi di seluruh dunia menyebabkan penurunan tingkat hunian yang drastis beberapa bulan terakhir. Tetapi dengan strategi pemasaran yang tepat manajemen bisa mempertahankan agar operasional di The Beverly Hills Bali tetap berjalan meskipun dengan tingkat hunian yang rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Dampak pandemi Covid-19 terhadap operasional, (2) Faktor – faktor apakah yang mendukung dan menghambat strategi pemasaran, dan (3) Strategi pemasaran yang diterapkan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar di The Beverly Hills Bali pada era new normal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan menggunakan teori manajemen pemasaran dan bauran pemasaran. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan kuesioner. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan pendekatan Internal Eksternal, dan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Kuesioner ini disebarkan kepada 20 wisatawan untuk menjawab faktor internal dan 18 karyawan villa untuk menjawab faktor eksternal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pandemi covid-19 terhadap operasional The Beverly Hills adalah penurunan tingkat hunian, penciutan karyawan, penurunan pendapatan dan penutupan beberapa fasilitas. Hasil analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman The Beverly Hills Bali dalam Matriks IFAS yaitu 2,96 dan Matriks EFAS 3,03 diidentifikasi The Beverly Hills Bali dalam posisi pertumbuhan dan bina kuadran II melalui analisis matriks internal-eksternal (IE) dengan memperhatikan kekuatan utama dari perusahaan. Analisis SWOT menghasilkan strategi alternatif yaitu: Strength Opportunities (SO) diterapkan dalam 4 strategi, Weakness Opportunities (WO) membentuk 2 strategi didalamnya, Strength Threats (ST) menghasilkan 3 strategi dan Weakness Threats (WT) membentuk 3 strategi baru. Strategi pemasaran yang diterapkan The Beverly Hills Bali yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence.
Rekomendasi yang perlu diterapkan dalam pemasaran The Beverly Hills Bali adalah dengan menerapkan hasil dari grand strategy dan alternative strategy pada penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar di The Beverly Hills Bali pada masa pandemi.
Kata Kunci: strategi pemasaran, tingkat hunian, villa, dan new normal