RERAJAHAN RURUB PADA PAWINTENAN WIWA DALAM RANGKA UPACARA MUNGGAH BHAWATI

NI LUH RATNA SARI, - (2021) RERAJAHAN RURUB PADA PAWINTENAN WIWA DALAM RANGKA UPACARA MUNGGAH BHAWATI. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
171210124_Ni Luh Ratna Sari.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK

Berbagai aktivitas keagamaan yang dilaksanakan oleh Umat Hindu diwarnai
dengan berbagai macam simbol yang melekat pada tradisi dan budaya masyarakat
setempat. Simbol-simbol yang digunakan oleh Agama Hindu untuk
mempersonifikasikan serta menghubungkan diri dengan Tuhan sangat bekaitan dan
tidak dapat dipisahkan dengan ajaran ketuhanan juga Teologi Hindu. Salah satunya
adalah pelaksanaan Pawintenan Wiwa Dalam Rangka Upacara Munggah Bhawati.
Pada pelaksanaan Pawintenan Wiwa terdapat sarana yang digunakan sebagai simbol
atau nyasa yang memiliki nilai estetika, religius magis, dan kesucian yang disebut
dengan rurub.
Penelitian ini membahas tiga permasalahan yakni Bentuk Rerajahan Rurub pada
Pawintenan Wiwa, Dasar Penggunaan Rerajahan Rurub, dan Makna dari Rerajahan
Rurub pada Pawintenan Wiwa di Griya Agung Bangkasa, Ketiga rumusan masalah
tersebut dianalisis menggunakan tiga teori yakni Teori Fungsional Struktural, Teori
Religi, dan Teori Simbol. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
dengan Observasi Partisipan, Wawancara Mendalam, Studi Kepustakaan, Studi
Dokumentasi, dan Penelusuran Data Online.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa (1)
Bentuk rerajahan rurub pada Pawintenan Wiwa adalah menggunakan aksara
Wijaksara dan aksara Modre yang terdiri dari Aksara Tri Purusa, Aksara Wisnu
Bhuana, Aksara Apah, Ongkara Pasupati, Aksara Panca Brahma, Aksara Panca
Tirtha, Aksara Stiti, Aksara Pamurtian Brahma Wisnu Iswara, Aksara Teja, dan
Triaksara. (2) Dasar penggunaan rerajahan rurub pada Pawintenan Wiwa adalah
adanya Bisama, identitas sosial, pelestarian budaya, kreativitas, pelestarian tradisi,
dan penyucian diri. (3) Makna rerajahan rurub yaitu sebagai penguatan sraddha,
penguatan norma agama, penguatan kesadaran, pembebasan, dan perubahan sosial.
Kata Kunci: Rerajahan Rurub, Pawintenan Wiwa, Munggah Bhawati

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Divisions: Fakultas Brahma Widya > S1 - Teologi Hindu
Depositing User: Unnamed user with username isma
Date Deposited: 24 Jun 2024 02:21
Last Modified: 24 Jun 2024 02:21
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/216

Actions (login required)

View Item
View Item