PENGGUNAAN BEBEK BELANG KALUNG DALAM UPACARA PAKELEM PADA PIODALAN DI PURA BATUR SARI DESA ADAT BATUYANG

NI KADEK KARTIKA YANTI, - (2021) PENGGUNAAN BEBEK BELANG KALUNG DALAM UPACARA PAKELEM PADA PIODALAN DI PURA BATUR SARI DESA ADAT BATUYANG. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
161210109_Ni Kadek Kartika Yanti.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK

Penggunaan Bebek Belang Kalung dalam upacara Pakelem pada
purnamaning kaapat yang bertempat di aliran sungai tukad cegeng yang
dilaksanakan pada malam hari serangakaian dengan upacara piodalan di Pura Batur
Sari Desa Adat Batuyang dilakukan oleh pemangku, serati banten, dan disaksikan
oleh prajuru desa. Upacara pakelem ini adalah menggunakan sarana banten dan
organ dalam bebek belang kalung yang masih mentah disebut dengan isin jroan
yang dibungkus dengan kisa. Tujuan diadakan upacara pekelem yaitu untuk
menyeimbangkan bhuana agung dan bhuana alit, sehingga kehidupan masyarakat
Desa Adat Batuyang menjadi sejahtera. Masyarakat Batuyang meyakini
melaksanakan upacara pakelem di aliran sungai tukad cegeng karena masyarakat
yakin dan percaya terhadap kebesaran Tuhan sebagai penguasa yang harus dijaga
keseimbangannya. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
permasalahan pokok yakni : 1) Bagaimanakah proses penggunaan Bebek Belang
Kalung dalam upacara Pakelem pada piodalan di Pura Batur Sari Desa Adat
Batuyang? 2) Apakah fungsi Bebek Belang Kalung dalam upacara Pakelem pada
piodalan di Pura Batur Sari Desa Adat Batuyang? 3) Apakah makna teologi Bebek
Belang Kalung dalam upacara Pakelem pada piodalan di Pura Batur Sari Desa Adat
Batuyang?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori religi, teori
fungsionalisme struktural dan teori simbol. Metode penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di aliran sungai tukad cegeng Desa
Adat Batuyang. Penentuan informan mempergunakan teknis Purposive Sampling.
Instrumen penelitian mempergunakan Camera Digital dan Tape Recorder. Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan seperti : observasi, wawancara, studi
kepustakaan, dokumentasi.
Hasil dari penelitian adalah : 1) Proses pelaksanaan upacara Pakelem pada
piodalan di Pura Batur Sari meliputi paruman (rapat), matur piuning, ngayah,
upacara macaru, upacara melasti, puncak karya piodalan dan pelaksanan upacara
pakelem 2) Fungsi dalam penelitian ini yaitu fungsi religius, fungsi keharmonisan,
dan fungsi sosial. 3) Makna teologi penggunaan bebek belang kalung dalam
upacara pakelem pada piodalan di Pura Batur Sari sebagai wujud peningkatan
bhakti antara manusia dengan Tuhan dan segala manifestasinya, antara manusia
dengan sesamanya, dan antara manusia dengan alam lingkungannya. Penggunaan
isin jroan bebek belang kalung di percayai oleh masyarakat sebagai menetralisir
kekuatan negatif yang dianggap mengganggu kehidupan masyarakat Desa Adat
Batuyang dan makna upacara pakelem di aliran sungai tukad cegeng Desa Adat
Batuyang sebagai persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam aspek
Saguna Brahman yaitu Tuhan dalam manifestasinya sebagi Dewa Wisnu untuk
memohon kemakmuran sebagai warisan leluhur yang wajib untuk di laksanakan
serangkaian dengan piodalan di Pura Batur Sari Desa Adat Batuyang setiap setahun
sekali tepat pada Purnamaning Sasih Kaapat.
Kata Kunci : Bebek belang kalung, pakelem

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Divisions: Fakultas Brahma Widya > S1 - Teologi Hindu
Depositing User: Unnamed user with username isma
Date Deposited: 24 Jun 2024 02:21
Last Modified: 24 Jun 2024 02:21
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/223

Actions (login required)

View Item
View Item