GEGURITAN MANTRI SANAK LIMA (PAKEBAT SOSIOLOGI SASTRA)

ABSTRAK
Kasusastraan Bali Tradisional atau Kasusastraan Bali Purwa merupakan
warisan leluhur yang banyak mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat, seperti Geguritan, Kekawin, Kidung dan Babad. Geguritan
merupakan salah satu bentuk karya sastra Bali Purwa. Penelitian ini akan mengkaji
tentang kasusastraan Bali Purwa atau Bali Tradisional dalam bentuk geguritan. Di
perpustakaan dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali banyak sekali
geguritan-geguritan yang berupa lonta-lontar, dan juga banyak yang sudah
diterjemahlan ke dalam Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis struktur dan aspek sosial yang ada dalam cerita geguritan
Mantri Sanak Lima. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori struktur
dari Nurgiyantoro dan teori sosiologi sastra dari Ratna. Metode pengumpulan data
dari penelitian ini yaitu studi kepustakaan.
Penelitian ini mendapatkan hasil tentang struktur formal dan struktur
naratif serta aspek-aspek sosial yang ada di dalam Geguritan Mantri Sanak Lima.
Struktur formal yang membangun geguritan ini yaitu diksi, rima dan ritma serta
gaya Bahasa. Sedangkan struktur naratif yang membangun geguritan ini yaitu
insiden, alur, tokoh dan penokohan, tema ada amanat. Aspek sosial yang terdapat
dalam Geguritan Mantri Sanak Lima ini ada tiga aspek yaitu aspek religi, aspek
etika dan aspek magis. Tema dari Geguritan Mantri Sanak Lima ini adalah berbakti
kepada orangtua. Amanat yang dapat disampaikan dalam geguritan ini adalah
sebagai seorang anak kita harus ingat nasehat orangtua, karena nasehat orangtua
dapat dijadikan tujuan yang baik untuk kehidupan kita.
Kata Kunci: Geguritan Mantri Sanak Lima, Aspek Sosial.