STRATEGI GURU AGAMA HINDU DALAM PENGUATAN KARAKTER SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SDN 1 SANDING

Abstrak
Dampak globalisasi yang terjadi pada saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Permasalahan yang kini sedang menjadi sorotan masyarakat adalah mengenai karakter para penerus bangsa. Karena jika suatu negara berhasil menjadikan masyarakatnya cerdas dan memiliki keterampilan yang unggul tetapi tidak memiliki karakter yang baik maka hal tersebut merupakan ketidakberhasilan pengembangan aspek potensi manusia Adapun masalah yang akan dibahas antara lain (1) Bagaimanakah strategi guru agama Hindu dalam penguatan karakter siswa pada masa pandemi Covid-19 di SDN 1 Sanding, (2) Apakah hambatan yang dihadapi guru agama Hindu dalam penguatan karakter siswa pada masa pandemi Covid-19 di SDN 1 Sanding, (3) Bagaimanakah dampak dari strategi guru agama Hindu dalam penguatan karakter siswa pada masa pandemi Covid-19 di SDN 1 Sanding. Teori yang digunakan untuk membedah rumusan permasalahan tersebut peneliti menggunakan 3 teori yaitu: teori behavioristic oleh Gagne dan Berlenier, teori motivasi oleh Maslow dan teori karakter oleh Thomas Lickona. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi non partisipan, wawancara terstruktur dengan (1) kepala sekolah,(2) guru agama Hindu, (3) wali kelas, serta (3) orang tua siswa, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Kemudian menggunakan teknik analisis data yaitu deskriptif kualitatif. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini: tentang Strategi guru agama Hindu dalam penguatan karakter siswa pada masa pandemic covid-19 di SD Negeri 1 Sanding. Berdasarkan hasil penulisan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan dalam penguatan karakter siswa di SD Negeri 1 Sanding yaitu melalui kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokulikurel, hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan strategi tersebut yaitu berasal dari dua factor diantaranya factor internal antara lain kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan di sekolah dan emosional peserta didik, serta dari factor eksternal antara lain, kurangnya perhatian dan kesadaran orang tua dalam pempolaan karakter anak, pembelajaran tatap muka yang terbatas serta materi guru yang menoton, serta mempunyai kontribusi akan kedisiplinan siswa serta mampu membangun kesadaran diri peserta didik.
Kata kunci : Strategi, Guru agama Hindu, Penguatan karakter, Covid-19