PERKAWINAN BERBEDA AGAMA PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI DESA ADAT LUMBUAN KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI

NI LUH SUARIASTUTI, - (2021) PERKAWINAN BERBEDA AGAMA PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI DESA ADAT LUMBUAN KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
171101190_Ni Luh Suariastuti.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Abstrak
Perkawinan adalah salah satu bentuk lembaga dari interaksi sosial dengan manusia lainnya. Perkawinan biasanya dilakukan dengan orang yang seagama saja, namun kenyataannya di Desa Adat Lumbuan terjadi kasus perkawinan berbeda agama. Perkawinan berbeda agama merupakan salah satu bentuk perkawinan yang dewasa ini lazim dilakukan oleh sebagian masyarakat di Indonesia yang heterogen dari kepenganutan agama. Perkawinan berbeda agama yang dimaksud adalah adanya perbedaan agama antara pihak yang melaksanakan perkawinan. Upacara perkawinan berbeda agama ini dilaksanakan melalui prosesi dari bayi baru lahir sampai dewasa. Mempelai yang berbeda agama harus melakukan upacara Sudhi Wadani terlebih dahulu sebelum melangsungkan perkawinan secara Hindu. Upacara perkawinan berbeda agama dilaksanakan atas dasar adanya kesepakatan kedua mempelai untuk menganut satu agama saja yaitu Hindu.
Atas dasar latar belakang itulah menggelitik suatu pemikiran untuk meneliti lebih jauh tentang upacara perkawinan berbeda agama dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah prosesi upacara perkawinan berbeda agama di Desa Adat Lumbuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli? 2) Nilai-nilai pendidikan Apa sajakah yang terkandung dalam upacara perkawinan berbeda agama di Desa Adat Lumbuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1) Untuk mengetahui prosesi upacara perkawinan berbeda agama di Desa Adat Lumbuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam upacara perkawinan berbeda agama di Desa Adat Lumbuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada maka dalam penelitian ini menggunakan beberapa teori penelitian yaitu teori simbol dan teori nilai. Model penelitiannya adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Adat Lumbuan. Jenis dan sumber data yaitu data primer bersumber dari lapangan dan ditunjang oleh data sekunder yang diperoleh dari literatur/pustaka yang relevan dengan masalah penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumen. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan tekhnik deskriptif kualitatif.
Dari hasil pengolahan data peneliti menemukan :1) Upacara perkawinan berbeda agama bagi masyarakat Desa Adat Lumbuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli terjadi karena adanya interaksi yang baik dan keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat non Hindu. Upacara perkawinan berbeda agama ini dilaksanakan dengan sistim ngubeng, dimana pihak mempelai pria tidak membawa tipat bantal kerumah mempelai wanita. Inti dari upacara perkawinan ini adalah upacara suddhi wadani dan rangkaian upacara dari bayi baru lahir sampai dewasa. 2) Nilai pendidikan tattwa tercermin pada banten yang dipergunakan dalam upacara perkawinan sebagai upasaksi kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Nilai tattwa yang dimaksud diajarkan secara langsung dengan membuat upakara atau banten dalam upacara perkawinan. Nilai pendidikan etika adalah kebiasaan dan peraturan tingkah laku yang baik dan mulia yang dijadikan pedoman hidup manusia. Pelaksanaan upacara agama merupakan salah satu cara untuk menyucikan diri atau menebus dosa-dosa, oleh karena itu, upacara keagamaan wajib dilaksanakan dengan hati yang tulus ikhlas dan faktor kesucian sebagai dasar dalam melaksanakan upacara keagamaan. Nilai pendidikan upacara dilihat dari sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam upacara yadnya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku yang menjadi kesepakatan umat Hindu. Nilai pendidikan integrasi sosial yang terdapat dalam upacara perkawinan melibatkan banyak komponen baik itu keluarga, kerabat dan masyarakat. Ini memerlukan adanya kerjasama di antara komponen tersebut guna tercapainya yadnya yang baik dan lancer. Nilai pendidikan integrasi sosial dapat dilihat pada saat membuat banten, membuat klakat, dan sebagainya tanpa adanya gotong royong saling membantu satu sama lain. Di samping itu status mempelai pun akan berubah menjadi krama banjar yang harus ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat.
Kata Kunci: Perkawinan Berbeda Agama, Pendidikan Agama Hindu

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Dharma Acarya > S1 - Pendidikan Agama Hindu
Depositing User: Tude
Date Deposited: 04 Sep 2024 06:52
Last Modified: 04 Sep 2024 06:52
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/353

Actions (login required)

View Item
View Item