KRUNA KRIA NGABA RING DIALEK DESA SEBATU: PAMASTIKA METABAHASA SEMANTIK ALAMI

I WAYAN WIRA RYANDIKA, - (2022) KRUNA KRIA NGABA RING DIALEK DESA SEBATU: PAMASTIKA METABAHASA SEMANTIK ALAMI. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
1811021027_I WAYAN WIRA RYANDIKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK

Kata kerja “membawa” dalam dialek Desa Sebatu memiliki bentuk yang paling banyak kalau dibandingkan dengan kata yang lainnya. Kata kerja membawa banyak memiliki bentuk yang memiliki ciri-ciri tidak dimiliki oleh kata yang lain. Dalam masyarakat Desa Sebatu utamanya para generasi muda di perkembangan jaman saat ini hanya mengetahui kata kerja ngaba yang sering digunakan dalam berkomunikasi, anak muda tidak tahu bagaimana bentuk kata kerja membawa yang lain yang memiliki makna yang sama. Berdasarkan latarbelakang diatas diperoleh dua rumusan masalah yaitu (1) Bentuk kata kerja membawa dalam dialek Desa Sebatu: Kajian MSA. (2) Makna kata kerja membawa dalam dialek Desa Sebatu: Kajian MSA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan makna kata kerja membawa dalam dialek Desa Sebatu. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk peneliti, masyarakat dan pembaca agar perbedaan bentuk kata kerja membawa dalam dialek Desa Sebatu diketahui dan melestarikan bahasa Bali. Dalam penelitian ini terdapat tiga konsep yaitu kata kerja membawa, dialek dan metabahasa semantik alami. Teori yang digunakan adalah teori metabahasa semantik alami (MSA). enelitian termasuk jenis penelitian kualitatif enggunakan pendekatan deskritif kualitatif yang berlokasi di Desa Sebatu, ecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Data utama yang diperoleh dari bservasi dan wawancara dengan beberapa nforman yang ditentuka dengan tekni ondom sampling. Data pelengkap diperoleh dari kapustakaan dan profil Desa ebatu. Data yang diperoleh disajikan dengan metoda informal-formal. enelitian ini mendapatkan 41 bentuk kata kerja membawa dalam dialek esa Sebatu, seperti: nyuun, nengklek, mundut, nangal, ngemu, nyanggem, negen, engelong, ngundit, nikul, ngéndot, nyunggi, nengkalung, ngandong, nyelepit, yangkol, nyingal, nyangkil, nyelet, nyungkelit, ngadut, mungsel, ngondos, gabin, empong, ngembel, nyekel, ngepit, ngéncét, nampa, ngrampa, manjer, ngee, nyepit, ongdéng, ningting, ngoros, néngténg, natad, nandan, dan nyabit.Makna bentuk kata kerja membawa dalam dialek Desa Sebatu ini dijelaskan enggunakan makna asali dan polisemi takkomposisi, makna “melakukan arindikan” (melakukan) dan “berpindah di tempat” (berpindah). Leksikon embawa bisa memberikan gambaran bentuk semantik dengan sub komponen ada waktu itu “X melakukan parindikan pada Y” arena ini “Y berpindah ebagian X pada waktu yang bersamaan. Makna dari tiap-tiap bentuk kata kerja embawa dalam dialek Desa Sebatu dijelaskan pada bagian tubuh, seperti di epala, mulut, pundak, leher, punggung, ketiak, perut, pinggang, aki, paha dan angan.
Kata Kunci: Kata Kerja Ngaba, Dialek, Metabahasa Semantik Alami

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Dharma Acarya > S1 - Sastra Agama & Pendidikan Bahasa Bali
Depositing User: ulan
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:37
Last Modified: 21 Oct 2025 01:37
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/403

Actions (login required)

View Item
View Item