PENGGUNAAN JAJAN SUCI DALAM BANTEN SUCI DI DESA ADAT RENON KECAMATAN DENPASAR SELATAN

NI LUH PUTU MAHARANI DEWI, - (2022) PENGGUNAAN JAJAN SUCI DALAM BANTEN SUCI DI DESA ADAT RENON KECAMATAN DENPASAR SELATAN. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
161209103_NI LUH PUTU MAHARANI DEWI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK

Umat Hindu di Bali dalam menjalani aktivitas ritualnya yang merupakan bagian dari pelaksanaan Bhakti Marga, maka sarana yadnya (persembahan) yang banyak dilakukan adalah berupa banten (yang sering disebut dengan Bhakti). Banten Suci adalah sebuah banten yang terdapat dalam rangkaian upacara Dewa Yadnya. Jajan suci merupakan salah satu perlengkapan wajib bagi umat Hindu ketika upacara agama. Jajan suci merupakan salah satu perlengkapan wajib bagi umat Hindu ketika upacara agama. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk menelitinya dengan tiga permasalahan pokok, yaitu 1) Bagaimana bentuk Jajan Suci dalam Baten Suci di Desa Adat Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar? 2) Apa fungsi Jajan Suci dalam Banten Suci di Desa Adat Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar? dan 3) apa makna filosofis Jajan Suci dalam Banten Suci di Desa Adat Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar? Teori yang digunakan untuk mengkaji rumusan masalah adalah teori estetika, teori fungsionalisme struktural, dan teori simbol. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yaitu: metode observasi, metode wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Berdasarkan metode penelitian diatas, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Bentuk Jajan Suci dalam Banten Suci di Desa Adat Renon adalah: berbentuk bungan temu, berbentuk kerang, berbentuk buah klongkang, berbentuk panji, berbentuk kekuluban, berbentuk keberber, berbentuk karna, berbentuk candigara, berbentuk dedalas, berbentuk bunga temu utuh, dan berbentuk binatang cecak atau sastra ongkara. 2) Fungsi Jajan Suci dalam Banten Suci di Desa Adat Renon adalah: (1) Religius digunakan karena warna putih dan kuning pada Jajan Suci melambangkan kesucian dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, (2) Fungsi Sosial Ekonomi digunakan karena umat Hindu di waktu sekarang ini kurang paham proses pembuatan Jajan Suci untuk itu serati mengajarkan proses pembuatan Jajan Suci yang benar dan kesempatan ini
digunakan untuk membuka lapangan kerja, (3) Fungsi Pelestarian Budaya digunakan karena, cara membuat Jajan Suci yang memiliki bentuk beraneka macam dapat diwariskan turun temurun dari satu generasi ke generasi tanpa mengubah makna dari banten suci. 3) Makna Filosofis Jajan Suci dalam Banten Suci di Desa Adat Renon adalah: (1) makna Simbolis Jajan Suci digunakan untuk menyimbulkan atau simbol dari Tuhan Yang Maha Esa atau Sang Hyang Widhi, (2) Makna Estetis, digunakan karena Jajan Suci memiliki berbagai macam bentuk berbeda-beda yang memiliki keindahan tersendiri, (3) Makna Etika, digunakan karena dalam pembuatan Jajan Suci harus sesuai dengan tuntunan sastra, dan desa, kala, patra setempat, (4) Makna Kesucian, digunakan karena Jajan Suci merupakan lambang dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dilambangkan dengan warna putih dan kuning, (5) Makna persembahan dari Jajan Suci dalam banten suci adalah berbagai piranti kelengkapannya beserta simbol dan makna yang terkandung merupakan sarana persembahan ketulusiklasan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasi-Nya.
Kata Kunci: jajan suci, banten suci, desa adat renon

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Brahma Widya > S1 - Filsafat Hindu
Depositing User: ulan
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:38
Last Modified: 21 Oct 2025 01:38
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/425

Actions (login required)

View Item
View Item