MAJAUMAN DALAM UPACARA PAWIWAHAN DI DESA ADAT SUMERTA KECAMATAN DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR

I PUTU GEDE SUARDIKA, - (2022) MAJAUMAN DALAM UPACARA PAWIWAHAN DI DESA ADAT SUMERTA KECAMATAN DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
161209104_I PUTU GEDE SUARDIKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK

Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan bagi masyarakat Hindu yang ada di Bali disebut pawiwahan atau wiwaha. Pawiwahan mempunyai arti dan kedudukan yang khusus di dalam kehidupan manusia yaitu awal jenjang Grahasta. Perkawinan dalam pandangan Hindu bukanlah sekedar legalitas hubungan biologis semata tetapi merupakan suatu peningkatan nilai berdasarkan hukum agama, namun merupakan upacara sakral atau sakralisasi suatu peristiw kemanusiaan yang bersifat wajib bagi umat Hindu. Salah satu yang rangkaian dalm perkawinan adalah upacara majauman yang dilaksanakan setelah upacara perkawinan dilaksanakan. Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan, (1) Bagaimana Bentuk Pelaksanaan upacara Majauman dalam Upacara Pawiwahan di Desa Adat Sumerta?, (2) Apa fungsi upacara Majamuman dalam Upacara Pawiwahan di Desa Adat Sumerta ?, (3) Apa makna Upacara Majauman dalam Upacara Pawiwahan di Desa Adat Sumerta ?. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, sumber data bersumber dari data primer dan data sekunder. Untuk membedah permasalahan peneliti menggunakan teori relegi, fungsional struktur, dan teori simbol. Metode pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Data disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian peneliti mendapatkan hasil bahwa bentuk upacara majauman merupakan rangkaian upacara pawiwahan yang dilaksanakan setelah upacara pawiwahan berlangsung. Mempelai laki-laki datang kerumah mempelai wanita membawa upakara yang disebut dengan jauman yang terdiri dari tipat-bantal yang dipersembahkan kehadapan Ida Bhatara Guru, Bhatara Kawitan, dan leluhur agar memberikan anugerah kepada pasangan mempelai. Fungsi majauman adalah sebagai media permohonan anugerah dan simbol mempersatukan purusha dan pradana, sebagai wujud sradha bhakti, dan sah nya suatu perkawinan. Makna yang terkandung dalam upacara majauman adalah: makna sosial budaya, makna etika, makna kerohanian, makna religius, dan makan filsafat ketuhanan.
Key Word: majauman; pawiwahan; tipat bantal

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Brahma Widya > S1 - Filsafat Hindu
Depositing User: ulan
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:38
Last Modified: 21 Oct 2025 01:38
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/426

Actions (login required)

View Item
View Item