RITUAL NGEREBONG DI PURA AGUNG PETILAN DESA ADAT KESIMAN KECAMATAN DENPASAR TIMUR (PERSPEKTIF FENOMENOLOGI TRANSENDENTAL)

ABSTRAK
Desa Adat Kesiman merupakan salah satu desa yang memiliki tradisi dan budaya yang sangat unik, Ritual Ngerebong di Pura Agung Petilan Kesiman memiliki latar belakang sejarah yang menarik. Ngerebong merupakan peringatan kesuksesan raja Bali melakukan ekspansi ke Sasak, Lombok. Ekspansi dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap penyerangan, tahap penggempuran, dan tahap keberhasilan. Tahap keberhasilan itu dijadikan tonggak sejarah untuk diperingati secara periodik. Tahap keberhasilan ini dirayakan oleh masyarakat yang akhirnya menjadi ritual Ngerebong yang banyak keunikan yang menarik dilihat dangan pendekatan fenomenologi transendental. Berdasaarkan latar belakang tersebut, maka yang dijadikan rumusan masalah dalam penelitian ini: 1) Apakah makna simbol di balik rangkaian inti ritual Ngerebong di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman Kecamatan Denpasar Timur?,2) Bagaimana realitas sosial pelaksaan ritual Ngerebong di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman Kecamatan Denpasar Timur?, dan 3) Bagaimana Ritual Ngerebong dalam Fenomenologi Transendental, kaitannya dengan Keagamaan Tantrayana di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan ritual Ngerebong di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman Kecamatan Denpasar Timur (Perspektif Fenomenologi Transendental). Penelitian ini menggunakan beberapa teori yaitu interaksionisme simbolik dan teori fenomenologi transendental. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Menggunakan Teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penelitian ini menemukan antara lain 1. Makna simbol dibalik rangkaian inti ritual Ngerebong di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman adalah. 2. Realitas sosial pelaksanaan ritual Ngerebong di Pura Agung petilan Desa Adat Kesiman tterlihat dalam pelaksanaan ritual 3. Ritual Ngerebong dalam Fenomenologi Transendental, kaitannya dengan Keagamaan Tantrayana di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman berupa yantra atau simbol-simbol ritual Ngerebong seperti busana dan bebantenan, mantra dalam ritual Ngerebong berupa kidung, mandala dalam ritual Ngerebong berupa tempat pelaksanaan yaitu jeroan pura, jaba tengah,dan jaba sisi, dan kala dalam ritual Ngerebong adalah waktu pelaksaan 6 bulan sekali tepat 8 hari setelah hari raya Kuningan.
Kata kunci: Ritual, Ngerebong, makna simbol.