NI PUTU TIANSI KARISMA, - (2021) PENERAPAN TEKS BACAAN SATUA BALI DALAM MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI DI SD NEGERI 2 TOJAN KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
![[thumbnail of Skripsi]](http://repository.uhnsugriwa.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
171103150_Ni Putu Tiansi Karisma.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
ABSTRAK
PENERAPAN TEKS BACAAN SATUA BALI DALAM MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI DI SD NEGERI 2 TOJAN KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG
2020/2021
NI PUTU TIANSI KARISMA
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Hindu Fakultas Dharma Acarya
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Email : @tiansikarisma98gmail.com
Budaya literasi membangun minat membaca dan membangun kegiatan membaca itu sendiri. Melalui membaca sama halnya dengan menggenggam seisi dunia, karena dalam bacaan bisa mengakses informasi dari seluruh dunia. Membangun budaya literasi membaca bisa dilakukan melalui banyak hal salah satunya dengan penerapan teks bacaan satua bali. Satua Bali merupakan salah satu produk seni tradisional Bali yang cenderung diperuntukan kepada anak-anak, namun sayang keberadaan satua Bali saat ini sangat minim padahal satua Bali merupakan warisan leluhur yang patut dijaga dan dilestarikan keberadaannya mengingat nilai-nilai moral yang terkandung didalam satua Bali ini sangat baik dalam pembentukan karakter anak salah satunya keinginan membaca pada diri siswa, serta dapat pula menanamkan rasa penghargaan anak terhadap budaya dan kebiasaan setempat. Satua Bali sangat mendukung keberhasilan budaya literas. Kurikulum 2013 menuntut integrasi kearipan lokal dalam materi pembelajaran Dengan demikian menumbuhkan budaya literasi melalui satua Bali pada siswa juga sangat penting dalam kehidupan kita yang modern ini terlihat semakin memudarnya kebudayaan berbahasa Bali khususnya di pulau Bali. Ini dampak dari kecil anak diajarkan berbahasa inggris, jepang dan bahasa lainnya, padahal bahasa Bali (bahasa ibu) merupakan salah satu warisan budaya yang kita miliki dan harus terus kita jaga serta kita lestarikan melalui satua Bali. Melalui satua Bali akan membuat siswa tertarik dalam membaca karena ceritanya menarik. Budaya literasi membaca membangun minat membaca siswa serta membangun kegiatan membaca itu sendiri. Selain itu Ada manfaat ganda yang bisa di peroleh dengan penerapan teks bacaan satua Bali dalam menumbuhkan budaya literasi selain sebagai sprit kearifan lokal juda untuk melestarikan satua Bali itu sendiri.
Bersadasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini ada tiga permasalahan yang akan dibahas antara lain: (1) Satua Bali apa saja yang digunakan untuk menumbuhkan budaya literasi di SD Negeri 2 Tojan? (2) Bagaimana penerapan teks bacaan satua Bali untuk menumbuhkan budaya literasi di SD Negeri 2 Tojan? (3) Apa saja kendala-kendala penerapan teks bacaan satua Bali untuk menumbuhkan budaya literasi di SD Negeri 2 Tojan?
x
Teori yang digunakan digunakan untuk memecahkan rumusan masalah yaitu: (1) Teori Peran (Role Teory) (2) Teori Behaviorisme (3) Teori Kognitif subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SD Negeri 2 Tojan Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi langsung yang dilakukan secara partisipan, wawancara tidak berstuktur, dokumentasi, studi pustaka, teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang terkumpul di analisis dengan teknik analisis data dengan Langkah pengelompokan data, reduksi data, trasformasi data, penyajian data, penyimpulan dan varifikasi.
Hasil penelian menunjukkan (1) Satua Bali yang digunakan untuk menumbuhkan budaya literasi di SD Negeri 2 Tojan salah satunya yaitu Satua I belog, Satua I Buta Tekan I rumpuh, Satua Siap Selem Teken Menkuuk, Satua Luh Sari, Satua I Tuung Kuning. (2) Penerapan teks bacaan satua Bali dalam menumbuhkan budaya literasi di SD Negeri 2 Tojan. pada tahapan pembiasaan yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati 15 menit sebelum dan sesudah jam pelajaran bertujuan meningkatkan budaya literasi diluar jam pelajaran, meningkatkan kemampuan memahami bacaan, meningkatkan kemampuan membaca cepat, dan meningkatkan percaya diri sebagai pembaca yang baik. Tahapan pembelajaran mengaitkan bacaan yang sudah dibaca dengan materi pembelajaran yang didapatkan dan memaksimalkan sarana dan prasarana literasi, tahapan ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Serta tahapan pengembangan terdiri dari empat teknik yaitu membaca nyaring interaktif, membaca terpadu, membaca mandiri membaca bersama bertujuan agar siswa mampu mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan memahami bacaan. (3) Kendala-kendala penerapan teks bacaan satua Bali untuk menumbuhkan budaya literasi di SD Negeri 2 Tojan iyalah, rasa malas, kemampuan siswa, waktu terbatas dalam membaca, serta beberapa siswa belum lancar membaca.
Kata Kunci : Satua Bali, Budaya Literasi
ABSTRAK
THE APPLICATION OF BALI SATUA READING TEXT IN GROWING A LITERATURE CULTURE IN SD NEGERI 2 TOJAN KLUNGKUNG DISTRICT KLUNGKUNG REGENCY
2020/2021
NI PUTU TIANSI KARISMA
Hindu Elementary School Teacher Education Department Faculty of Dharma Acarya
I Gusti Bagus Sugriwa State Hindu University Denpasar Email : @tiansikarisma98gmail.com
Literacy culture builds interest in reading and builds reading activity itself. Through reading is the same as grasping the whole world, because reading can access information from all over the world. Building a reading literacy culture can be done through many things, one of which is the application of the Balinese reading text. Satua Bali is one of the traditional Balinese art products that tends to be intended for children, but unfortunately the existence of Satua Bali is currently very minimal even though Satua Bali is an ancestral heritage that should be preserved and preserved considering the moral values contained in this Balinese unit are very important. both in the formation of children's character, one of which is the desire to read in students, and can also instill a sense of appreciation in children for local culture and customs. Satua Bali strongly supports the success of literacy culture. The 2013 curriculum demands the integration of local wisdom in learning materials. Thus, fostering a culture of literacy through Balinese unity in students is also very important in our modern life. This is seen as the waning culture of Balinese language, especially on the island of Bali. This is the impact of small children being taught to speak English, Japanese and other languages, even though the Balinese language (mother tongue) is one of our cultural heritages and we must continue to protect and preserve it through the Balinese Unity. Through satua Bali will make students interested in reading because the story is interesting. Reading literacy culture builds students' reading interest and builds reading activities themselves. In addition, there are double benefits that can be obtained from the application of Balinese reading texts in fostering a literacy culture other than as a sprit of local wisdom as well as to preserve Bali itself.
Based on the above background, in this study there are three issues that will be discussed, among others: (1) What Bali Units are used to foster a culture of literacy in SD Negeri 2 Tojan? (2) How is the application of the Balinese satua reading text to foster a literacy culture in SD Negeri 2 Tojan? (3) What are the obstacles to implementing the Balinese Satua reading text to foster a literacy culture in SD Negeri 2 Tojan?
The theory used to solve the problem formulation is: (1) Role Theory (2) Behaviorism Theory (3) Cognitive Theory Subjects in this study were teachers and students at SD Negeri 2 Tojan, Klungkung District, Klungkung Regency. The method used to collect data is direct observation conducted by participants, unstructured interviews, documentation, literature study, the technique of determining the informants used is purposive sampling. The data collected were analyzed by data analysis techniques with steps of data grouping, data reduction, data transformation, data presentation, inference and verification.
The results of the study show (1) that the Balinese Units used to foster a literacy culture in SD Negeri 2 Tojan are one of them, namely Satua I Belog, Satua I Blind Press I rumpuh, Satua Ready for Selem Signed Menkuuk, Satua Luh Sari, Satua I Tuung Kuning. (2) The application of Balinese reading texts in fostering a culture of literacy in SD Negeri 2 Tojan. at the stage of habituation, namely reading aloud and reading silently 15 minutes before and after class hours, it aims to improve literacy culture outside class hours, improve reading comprehension skills, improve speed reading skills, and increase confidence as a good reader. The learning stage relates the readings that have been read with the learning materials obtained and maximizes literacy facilities and infrastructure, this stage aims to increase students' understanding of the learning materials. And the development stage consists of four techniques, namely interactive aloud reading, integrated reading, independent reading, joint reading, so that students are able to relate it to personal experience, think critically, and cultivate creative communication skills through reading comprehension activities. (3) The obstacles to implementing the Balinese satua reading text to foster a literacy culture in SD Negeri 2 Tojan are, laziness, students' abilities, limited time in reading, and some students are not fluent in reading.
Keywords: Satua Bali, Literacy Culture
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
Divisions: | Fakultas Dharma Acarya > S1 - Pendidikan Guru Sekolah Dasar |
Depositing User: | Unnamed user with username isma |
Date Deposited: | 21 Oct 2025 01:42 |
Last Modified: | 21 Oct 2025 01:42 |
URI: | http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/520 |