PEMUJAAN RATU GEDE PANYARIKAN DI PURA PANTI KELURAHAN TONJA KECAMATAN DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR

ABSTRAK

Pemujaan terhadap menifestasi Tuhan sebagai ratu gede panyarikan di Pura Panti teraktualisasi melalui praktek simbolik, namun disertai dengan fenomena komunikasi secara terbatas dan bersifat magis yang dialami oleh pamangku pura. Terbukti, pamangku pura panti sering melihat wujud magis, mendapatkan sabda suci alam dan mengalami trance dalam ritual. Penelitian ini mencoba menganalisis secara mendalam tentang pemujaan ratu gede panyarikan di Pura Panti, melalui tiga formulasi masalah yakni apa komponen pemujaan ratu gede panyarikan ? bagaimana proses pemujaan ratu gede panyarikan ? dan bagaimana implikasi pemujaan ratu gede panyarikan ? Data dalam penelitian ini dihimpun dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dalam penelitian yang berhasil dihimpun kemudian dianalisis mempergunakan teori religi, teori fenomenologi transcendental, dan teori interansionisme simbolik. Data yang dianalisis secara teoretik, disajikan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pemujaan ratu gede panyarikan memerlukan beberapa komponen religi Hindu bersifak sakral-magis mencangkup tempat pemujaan, penentuan waktu pemujaan, sarana upakara pemujaan, mantra penghantar pemujaan dan pimpinan sekaligus agen subjektif. Komponen tersebut diperlukan dalam proses pemujaan ratu gede panyarikan, baik pad atahap awal, tahap inti maupun tahap akhir. Pemujaan ratu gede panyarikan, memberikan implikasi bagi sisi religius, psikologis, sosial dan kebudayaan masyarakat Hindu di Pura Panti.
Kata kunci : Pemujaan, Ratu Gede Panyarikan