KULKUL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PELESTARIAN SENI BUDAYA DI DESAADAT ANGGABAYA KELURAHANPENATIHKECAMATAN DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR

NI MADE AYU SANCITA SARI, - (2022) KULKUL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PELESTARIAN SENI BUDAYA DI DESAADAT ANGGABAYA KELURAHANPENATIHKECAMATAN DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
1813051005_NI MADE AYU SANCITA SARI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK

Komunikasi tradisional yang masih tetap dipertahankan di Bali yaitu Kulkul. Kulkulmerupakan alat kommunalka tradisional yang digunakan dalam kehidupan masyarakat di Bali. Kecanggihan teknologi informasi saat ini dapat mempengaruhi penggunaan media Kulkul. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana keberadaan Kulkulsebagai media komunikasi dalam meningkatkan pelestarian seni budaya di DesaAdat Anggabaya Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar?. (2) Apa fungsi Kulkulsebagai media komunikasi dalam meningkatkan pelestarian seni budaya di Desa Adat Anggabaya Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar?. (3) Bagaimana simbolKulkulsebagai media komunikasi dalam meningkatkan pelestarian seni budaya di Desa Adat
Anggabaya Kelurahan penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar?. Teori yang di gunakan untuk membedah rumusan masalah yaitu : (1) teori estetika,(2) teori religi,(3) teori fungsional struktural, (4) teori simbol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di Desa Adat Anggabaya Kelurahan Penatih Kecamtan Denpasar Timur Kota Denpasar. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu jenis data kualitatif, sedangkan sumber data yang digunakan berupa data primer dan skuder. Teknik pengumpulan data meliputi: teknik, observasi,
wawancara, kepustakaan Penelitian ini menemukan (1) keunikan Kulkul dijaman sekarang sudah banyak menggunakan handphone di Desa-Desa lain sedangkan, di Desa Adat anggabaya belum tergerus dengan perkembangan teknologi masih mempertahankan tradisi yang ada sejak dulu yaitu memberitahu ke rumah-rumah
warga bahwa nanti ada kegiatan di banjar . (2) keunikan Kulkuldi Desa Adat Anggbaya masih sangat memegang teguh terkait penggunaan Kulkul dengan menggunakan alat bunyi tradisional termuat dalam awig-awig Desa Adat Anggbaya sarga XI tahun 2020) tentang pawos (Pawongan) pada pawos 44, diman pawos ini menguraikan tentang salah satu keluarga perempuan yang menikah, maka kelian adat patut menyuarakan Kulkul dua pukulan, ini merupakan sebuah tradisi dan Desa mawacara dan keluarga mempelai diwajibkan membayar suara Kulkul seharga (25) kg beras, kalau diuangkan (250.000) wajib harus dibayar sesudah melewati Desa Adat Anggbaya terutama dalam upacara yadnya. 3) KeunikanKulkul yang termuat dalam awig-awig Desa Adat Anggabaya diuraikan (Sarga XI tahun 2020) pawos 45 (tata tertib Pawongan) yaitu dimana
ada keluarga yang melahirkan pasti ada suara Kulkul-nya apabila melahirkan anak laki-laki Kulkul disuarakan tiga pukulan sedangkan anak Prempuan Kulkul disuarakan Empat pukulan. ini merupakan adat istiadat atau tradisi yang sudahmulai dilaksanakan.
Kata Kunci : Komunikasi Tradisional,Tradisi Kulkul, keunikan Kulkul

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Fakultas Dharma Duta > S1 - Ilmu Komunikasi Hindu
Depositing User: ulan
Date Deposited: 04 Jun 2025 03:45
Last Modified: 04 Jun 2025 03:45
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/579

Actions (login required)

View Item
View Item