STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA LEBAH ROYAL HONEY BALI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA MINAT KHUSUS DI DESA BATUAN KALER KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR

ABSTRAK

Agrowisata Royal Honey Bali merupakan salah satu budidaya lebah pertama
di Bali yang dikelola menjadi daya tarik wisata. Daya tarik wisata minat khusus
merupakan daya tarik wisata yang menawarkan kegiatan yang tidak biasa dilakukan
oleh wisatawan pada umumnya atau wisata yang membutuhkan keahlian khusus atau
ketertarikan khusus untuk melakukannya, dan setiap orang mempunyai keahlian
masing-masing. Seiring berjalannya waktu pandemi covid-19 melanda Indonesia
pada tahun 2020 sehingga kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang sangat
drastis. Permasalahan yang diteliti adalah : 1) Apa saja potensi yang dimiliki
Agrowisata Royal Honey Bali sebagai daya tarik wisata minat khusus? 2) Faktor apa
saja yang mrnghambat dan mendukung strategi pengembangan Agrowisata Royal
Honey Bali sebagai daya tarik wisata minat khusus? 3) Bagaimana strategi
pengembangan dari Agrowisata Royal Honey Bali sebagai daya tarik wisata minat
khusus?.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan Teori Pengembangan Destinasi Wisata 6A serta menggunakan
beberapa konsep, seperti: strategi pengembangan, agrowisata dan daya tarik wisata
minat khusus untuk membantu menganalisis masalah. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi, dan
untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan
analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi Agrowisata Royal Honey Bali
sebagai daya tarik wisata minat khusus sudah memenuhi prinsip-prinsip yang ada
pada Teori Pengembangan Destinasi Wisata 6A,yaitu attraction yang terdiri dari
atraksi wisata alam berupa peternakan lebah dan perkebunan tanaman seperti
xhantostemon chrysanthus kuning, jatropha interrigama, air mata pengantin dan
atraksi wisata buatan yaitu terdapat patung maskot Agrowisata Royal Honey Bali .
Accessibility yang mudah untuk dijangkau, amenities berupa toilet, tempat parkir,
serta meja dan kursi, adanya ancillary yaitu terletak di dekat tempat makan yaitu
Warung Makan Jik Kerti, activities yang bisa dilakukan yaitu wisatawan bisa melihat
dan melakukan proses panen madu lebah, serta terdapat available package yaitu
agrowisata bekerjasama dengan pemandu wisata freelance. Faktor penghambat
strategi pengembangan yaitu kurangnya cara mempromosikan Agrowisata Royal
Honey Bali, sedangkan faktor pendukungnya yaitu keindahan potensi yang dimiliki
oleh Agrowisata Royal Honey Bali. Pengembangan Agrowisata Royal Honey Bali
sebagai daya tarik wisata minat khusus sudah sesuai dengan analisis SWOT yang
menggunakan empat strategi yaitu strategi (SO), strategi (ST), strategi (WO), dan
strategi (WT).
Kata kunci : Agrowisata, Wisata Minat Khusus, Pengembangan Pariwisata

ABSTRACT

Royal Honey Bali Agrotourism is one of the first bee farming in Bali to be
managed as a tourist attraction. Special interest tourist attraction is a tourist attraction
that offers activities that are not usually carried out by tourist in general or tours that
require special skills or special interests to do so, and each person has their own
expertise. As time went on the Covid-19 pandemic hit Indonesia in 2020 so that
tourist visits experienced a very dramatically. The problems studied are: 1) What are
the potentials of Royal Honey Bali Agrotourism as a special interest tourist
attraction? 2) What factors hinder and support the Royal Honey Bali Agrotourism
development strategy as a special interest tourist attraction? 3) What is the
development strategy of Royal Honey Bali Agrotourism as a special interest tourist
attraction?
The type of research used is qualitative research using the 6A Tourism
Destination Development Theory and using several concepts, such as: development
strategy, agro-tourism and special interest tourist attraction to help analyze the
problem. Data collection techniques were carried out by observation, interviews,
literature studies, and documentation, and for data analysis techniques using
qualitative descriptive analysis techniques and SWOT analysis.
The results showed that the potential of Royal Honey Bali Agrotourism as a
special interest tourist attraction has fulfilled the principles contained in the 6A
Tourism Destination Development Theory, namely attractions consisting of natural
tourist attractions in the form of bee farming and plant plantations such as yellow
xhantostemon chrysanthus, jatropha interrigama , tears of the bride and groom's tears
and an artificial tourist attraction, namely there is a statue of the mascot of Royal
Honey Bali Agrotourism. Facilities in the form of toilets, parking lots, as well as
tables and chairs, easy accessibility, additional services which are located near a
place to eat, namely Warung Makan Jik Kerti, activities that can be done, namely
tourists can see and carry out the process of harvesting honey bees, and there are the
availability of packages, namely agro-tourism in collaboration with freelance tour
guides. The inhibiting factor for the development strategy is the lack of ways to
promote Royal Honey Bali Agrotourism, while the supporting factor is the potential
beauty of Royal Honey Bali Agrotourism. The development of Royal Honey Bali
Agrotourism as a special interest tourist attraction is in accordance with the SWOT
analysis which uses four strategies namely strategy (SO), strategy (ST), strategy
(WO), and strategy (WT).

Keywords: Agrotourism, Special Interest Tourism, Tourism Development