REVITALISASI AGROWISATA SEKAR BUMI FARM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA YOGA DI DESA WISATA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR

ABSTRAK
Sekar Bumi Farm merupakan agrowisata yang mulai dikembangkan pada tahun 2008 di Desa Wisata Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Agrowisata Sekar Bumi Farm terletak di Br. Buhu, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Sekar Bumi Farm terletak di jalur utama Ubud ke Kintamani dan sebaliknya. Wisatawan dapat menjadikan Agrowisata Sekar Bumi Farm sebagai tempat lancong setelah menikmati pemandangan Gunung Batur di Kintamani lalu melakukan trekking dan bersepeda di Agrowisata Sekar Bumi Farm. Agrowisata Sekar Bumi ini memiliki luas sekitar 15 hektar yang menyuguhkan pemandangan alam dan terdapat dua ratus jenis bunga yang dibudidayakan. Sekar Bumi Farm memiliki fasilitas yang cukup lengkap diantaranya tempat parkir, toilet, dan halaman yang luas. Namun, dikarenakan covid-19 terdapat beberapa kekurangan dalam pengelolaan agrowisata ini, diantaranya terdapat penurunan jumlah wisatawan akibat ditutup sementara, penurunan fasilitas wisata, dan kurangnya peran pemerintah dalam pengelolaan Agrowisata Sekar Bumi Farm. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti yaitu tentang potensi Agrowisata Sekar Bumi Farm, pengelolaan Agrowisata Sekar Bumi Farm, dan pengembangan Agrowisata Sekar Bumi Farm.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk membedah ketiga rumusan masalah ialah teori destinasi pariwisata 6 A, teori manajemen pariwisata, dan teori siklus hidup pariwisata atau TALC. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, potensi yang ada di Sekar Bumi Farm ada tiga diantaranya potensi alam, budaya, dan buatan. Pengelolaan agrowisata Sekar Bumi Farm yang dibedah dengan teori manajemen pariwisata yakni perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan motivasi sudah diterapkan dengan cukup baik dalam pengelolaan Agrowisata Sekar Bumi Farm. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan seperti kurangnya peran stakeholder pariwisata, dan pengorganisasian yang kurang maksimal dikarenakan waktu kerja yang belum efektif. Pengembangan Agrowisata Sekar Bumi Farm sebagai daya tarik wisata sudah mengalami beberapa tahapan dari tahap Eksplorasi sampai dengan tahap penurunan yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu Covid- 19. Strategi Peremajaan yang dapat ditawarkan oleh Agrowisata Sekar Bumi Farm yaitu mengembangkan wisata yoga didukung dengan fasilitas seperti aula, halaman yang luas dan tenang serta terdapat tim yoga yang menjadi pendukung pengembangan yoga untuk menarik wisatawan yang memiliki minat akan wisata spiritual yoga.
Kata Kunci: Revitalisasi, Wisata Yoga, Agrowisata, Life Cycle

ABSTRACT
Sekar Bumi Farm is an agro-tourism which was developed in 2008 in Kerta Tourism Village, Payangan District, Gianyar Regency. Sekar Bumi Farm Agrotourism is located at Br. Buhu, Kerta Village, Payangan District, Gianyar Regency. Sekar Bumi Farm is located on the main route from Ubud to Kintamani and vice versa. Tourists can make Sekar Bumi Farm Agrotourism a vacation spot after enjoying the view of Mount Batur in Kintamani and then trekking and cycling at Sekar Bumi Farm Agrotourism. Sekar Bumi Agrotourism has an area of about 15 hectares which offers natural scenery and there are two hundred types of flowers that are cultivated. Sekar Bumi Farm has quite complete facilities including a parking lot, toilets, and a large yard. However, due to Covid-19 there are several deficiencies in the management of this agro-tourism, including a decrease in the number of tourists due to temporary closure, a decrease in tourist facilities, and a lack of government role in managing Sekar Bumi Farm Agro-tourism. Based on this background, the problems studied are the potential of Sekar Bumi Farm Agrotourism, the management of Sekar Bumi Farm Agrotourism, and the development of Sekar Bumi Farm Agrotourism.
This research is a qualitative research with a qualitative descriptive approach. The theory used to dissect the three problem formulations is the 6 A tourism destination theory, tourism management theory, and the tourism life cycle theory or TALC. Data collection techniques used are observation, interviews, literature studies, and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data display, and drawing conclusions.
The results of this study state that there are three potentials in Sekar Bumi Farm including natural, cultural, and artificial potentials. The management of Sekar Bumi Farm agrotourism dissected by the theory of tourism management namely planning, organizing, actuating, monitoring, and motivation has been implemented quite well in the management of Sekar Bumi Farm Agrotourism. Although there are still some shortcomings such as the lack of the role of tourism stakeholders, and less than optimal organization due to ineffective working time. The development of Sekar Bumi Farm Agrotourism as a tourist attraction has undergone several stages from the Exploration stage to the decline stage caused by external factors, namely Covid-19. The Rejuvenation Strategy that can be offered by Agrowisata Sekar Bumi Farm is to develop yoga tourism supported by facilities such as a hall, a large and quiet courtyard and a yoga team that supports the development of yoga to attract tourists who have an interest in yoga spiritual tourism.
Keywords: Revitalization, Yoga Tourism, Agrotourism, Life Cycle