MISRI, - (2023) MODAL BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA IYAM DAYAK PITAP KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
![[thumbnail of Skripsi]](http://repository.uhnsugriwa.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1913081049_MISRI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
Abstract
ABSTRAK
Upacara Aruh Baharin adalah upacara yang di lakukan tiga tahun sekali rutin di laksanakan oleh masyarakat Desa Iyam Dayak Pitap. Upacara adat tersebut adalah Upacara Pesta Panen atau Aruh ganal dengan kegiatan sampai tujuh hari tujuh malam. Upacara ini dilakukan sebagai sebagai rasa syukur dan terimakasih kepada sang pencipta atas diberikannya hasil padi yang berlimpah dan memuja leluhur, memberi kepada panca maha buta yang ada di air, batu, gunung dan pohon-pohonan. Yang tidak kalah penting juga memberi kepada orang yang menjaga di ke tiga alam yaitu, alam atas, alam bawah, dan alam tengah, di korbankan untuk persembahan kambing atau kerbau. Selain fungsinya yang sakral upacara ini juga sangat menarik wisatawan lokal untuk berkunjung karena memiliki dua fakta yang saling bertolak belakang, yakni kegiatan ritual yang sakral dan kurangnya komunikasi antar generasi. Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, peneliti telah merumuskan 3 masalah meliputi 1) Prosesi Upacara Aruh Baharin di Desa Iyam Dayak Pitap Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan?, 2) Tata kelola Upacara Aruh Baharin sebagai daya tarik wisata budaya di Desa Iyam Dayak Pitap Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan?, 3) Dampak dari Upacara Aruh Baharin menjadi Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Iyam Dayak Pitap Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan?
Teori yang dipakai adalah Teori religi, manajemen dan dampak pariwisata. Selain itu dalam memperoleh data dipakai beberapa metode, yaitu metode observasi, wawancara dan studi kepustakaan serta dijabarkan dengan metode deskriptif, sehingga diperoleh kesimpulan yang menyeluruh. Jenis penelitian adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan Upacara Aruh Baharin yang yang dilakukan 3 tahun sekali selama tujuh hari tujuh malam dengan hewan korban untuk persembahan berupa kambing atau kerbau, Adapun rangkaian pelaksanaan Upacara aruh baharin terdiri dari musyawarah, mangayu, pembelian bahan pangan, pembuatan sasajian, Tempat pelaksanaan Upacara disebut Balai, Pemimpin dalam pelaksanaan Upacara disebut balian, acara puncak, dan penutup. Tata kelola Upacara Aruh Baharin sebagai daya tarik wisata budaya di Desa Iyam Dayak Pitap terdiri dari a) Planning (Perencanaan) b) Organizing (Pengorganisasian) c) Actuating (Penggerakan) d) Controlling (Pengawasan) (3) Dampak Upacara Aruh Baharin terdiri dari a) Dampak lingkungan. b) Dampak ekonomi, c) Dampak Sosial Budaya.
Kata Kunci: Upacara Aruh Baharin, Budaya, Daya Tarik Wisata
ABSTRACT
The Aruh Baharin ceremony is a ceremony that is carried out once every three years routinely by the Iyam Dayak Pitap Village community. The ceremony is a Harvest Party Ceremony or Aruh ganal with activities up to seven days and seven nights. This ceremony is performed as a form of gratitude to the creator for the sustenance of a bountiful rice harvest and worship of ancestors, making offerings to the five spirits in water, rocks, mountains and trees. In addition, it is also important to make offerings to the guardians of the three realms, namely the upper, lower and middle realms, by sacrificing sacrificial animals in the form of goats or buffaloes. In addition to its sacred function, this ceremony is also very interesting for local tourists to visit because it has two contradictory facts, namely sacred ritual activities and lack of communication between generations. Based on the background of the above problems, researchers have formulated 3 problems including 1) Aruh Baharin Ceremony Procession in Iyam Dayak Pitap Village, Tebing Tinggi Subdistrict, Balangan Regency, South Kalimantan, 2) Management of the Aruh Baharin Ceremony as a cultural tourism attraction in Iyam Dayak Pitap Village, Tebing Tinggi District, Balangan Regency, South Kalimantan? 3) Impact of Aruh Baharin Ceremony as a Cultural Tourism Attraction in Iyam Dayak Pitap Village, Tebing Tinggi Sub-district, Balangan Regency, South Kalimantan?
The theory used is the theory of religion, management and the impact of tourism. In addition, in obtaining data, several methods are used, namely observation, interviews and literature study methods and described by descriptive methods, so that a comprehensive conclusion is obtained. This type of research uses descriptive qualitative research methods.
The results of this study are the implementation of the Aruh Baharin Ceremony which is carried out every 3 years for seven days and nights with sacrificial animals for offerings in the form of goats or buffaloes, The series of implementation of the Aruh Baharin Ceremony consists of deliberation, mangayu, buying food, making dishes, the place for the ceremony is called Balai, the leader in the implementation of the ceremony is called balian, the peak event, and closing. The management of the Aruh Baharin Ceremony as a cultural tourism attraction in Iyam Dayak Pitap Village consists of a) Planning (Planning) b) Organising (Organizing) c) Actuating (Actuating) d) Supervision (Controlling). (3) The impact of the Aruh Baharin Ceremony consists of a) Environmental impact. b) Economic impact, c) Socio-cultural impact.
Keywords: Aruh Baharin Ceremony, Culture, Tourism Attraction
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Fakultas Dharma Duta > S1 - Industri Perjalanan |
Depositing User: | Unnamed user with username isma |
Date Deposited: | 21 Oct 2025 01:50 |
Last Modified: | 21 Oct 2025 01:50 |
URI: | http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/615 |