PENGELOLAAN WARUNG BABI GULING PANDE EGI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KULINER DI KELURAHAN BENG, KABUPATEN GIANYAR

KADEK AYU DIAH PRADNYAWATI, - (2023) PENGELOLAAN WARUNG BABI GULING PANDE EGI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KULINER DI KELURAHAN BENG, KABUPATEN GIANYAR. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
1913081068_Kadek Ayu Diah Pradnyawati.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK
Wisata kuliner merupakan kegiatan wisata yang bertujuan untuk mencoba beberapa makanan khas suatu daerah. Salah satu daya tarik wisata kuliner yang cukup terkenal yaitu Warung Babi Guling Pande Egi, warung ini merupakan salah satu daya tarik wisata kuliner yang ada di Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar. Seiring berjalannya waktu, Warung Babi Guling Pande Egi dikenal sebagai daya tarik wisata kuliner oleh berbagai kalangan wisatawan. Sebelum adanya Covid-19, warung ini mampu menjual 7-8 ekor babi guling dalam sehari. Pada saat pandemi Covid-19, warung ini mengalami penurunan penjualan karena hanya menghabiskan 1-2 ekor babi guling saja perharinya. Adapun pada era endemi ini, Warung Babi Guling Pande Egi mampu menjual 2-4 ekor perharinya sehingga belum dapat mengembalikan penjualan seperti pada tahun sebelum adanya pandemi Covid-19 dan sumber daya manusianya masih kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka permasalahan yang diteliti terkait potensi, pengelolaan serta dampak pengelolaannya, agar nantinya diketahui bagaimanakah pengelolaan Warung Babi Guling Pande Egi sebagai daya tarik wisata kuliner.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan tiga teori yaitu Teori Daya Tarik Wisata 6A, Teori Manajemen Pariwisata dan Teori Dampak Pariwisata. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, kamera dan telepon genggam. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian ini adalah potensi Warung Babi Guling Pande Egi sebagai daya tarik wisata kuliner terdiri dari atraksi yakni atraksi wisata alam berupa hamparan sawah, atraksi wisata budaya berupa melestarikan makanan khas Bali kepada wisatawan, serta atraksi wisata buatan berupa bar. Fasilitas berupa toilet, tempat parkir, dan tempat makan. Adapun aksesibilitas belum tertata dengan baik. Paket yang tersedia diantaranya paket wedding, paket baki dan paket tumpeng. Aktivitas yang dapat dilakukan seperti kulineran, mengabadikan momen, dan menikmati akustik, serta adanya layanan tambahan berupa website dan instagram. Pengelolaan Warung Babi Guling Pande Egi sebagai daya tarik wisata kuliner dari perencanaan pemasaran belum direncanakan dengan baik, pengorganisasian disesuaikan dengan struktur organisasi dan tugasnya masing-masing, penggerakkannya dilakukan oleh pemilik yang dibantu dengan keluarganya, pengendalian dilakukan oleh pemilik yang dibantu oleh manajer dan adanya motivasi agar warung ini dikenal oleh berbagai kalangan wisatawan. Dampak pengelolaan Warung Babi Guling Pande Egi terdiri dari dampak lingkungan yakni limbah minyak diolah menjadi biodiesel. Dampak sosial budaya yakni memperkenalkan dan melestarikan makanan tradisional Bali kepada wisatawan Dampak ekonomi yakni menambah pendapatan mayarakat sekitar dan menjadi sumber lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Kata Kunci : Pengelolaan, Daya Tarik Wisata, Wisata Kuliner, Babi Guling

ABSTRACT
Culinary tourism is a tourism activity that aims to try some typical foods of a region. One of the most well-known culinary tourist attractions is Warung Babi Guling Pande Egi, this shop is one of the culinary tourist attractions in Beng Village, Gianyar Regency. Over time, Warung Babi Guling Pande Egi is known as a culinary tourist attraction by various groups of tourists. Before Covid-19, this stall was able to sell 7-8 suckling pigs a day. During the Covid-19 pandemic, this shop experienced a decline in sales because it only consumed 1-2 suckling pigs a day. As for this post covid, Warung Babi Guling Pande Egi is able to sell 2-4 suckling pigs a day so it has not been able to restore sales like in the year before the Covid-19 pandemic and its human resources were still lacking. Based on these problems, the problems studied are related to potential, management and the impact of their management, so that later it will be known how the management of Warung Babi Guling Pande Egi is a culinary tourism attraction.
The type of research used was qualitative research, using three theories namely Theory of Tourist Attraction 6A, Theory of Tourism Management and Theory of Tourism Impact. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, documentation and literature studies. The research instruments were interview guides, cameras and cell phones. Data analysis techniques using qualitative descriptive data analysis techniques. The informant determination technique used purposive sampling.
The results of this study are the potential of Warung Babi Guling Pande Egi as a culinary tourist attraction consisting of attractions, namely natural tourist attractions in the form of rice fields, cultural tourist attractions in the form of preserving Balinese specialties for tourists, and artificial tourist attractions in the form of bars. Facilities include toilets, parking lots, and places to eat. The accessibility has not been well organized. Packages available include wedding packages, tray packages and tumpeng packages. Activities that can be done such as culinary, capturing moments, and enjoying acoustics, as well as additional services in the form of websites and Instagram. The management of Warung Babi Guling Pande Egi as a culinary tourism attraction from marketing planning has not been well planned, the organization is adjusted to the organizational structure and their respective duties, the movement is carried out by the owner who is assisted by his family, the control is carried out by the owner who is assisted by the manager and there is motivation so that this shop is known by various groups of tourists. The impact of the management of Warung Babi Guling Pande Egi consists of environmental impacts, namely waste oil is processed into biodiesel. The socio- cultural impact is introducing and preserving traditional Balinese food to tourists. The economic impact is increasing the income of the local community and becoming a source of employment for the local community.
Keywords: Management, Tourist Attraction, Culinary Tourism, Suckling Pig

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Dharma Duta > S1 - Industri Perjalanan
Depositing User: Unnamed user with username isma
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:50
Last Modified: 21 Oct 2025 01:50
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/619

Actions (login required)

View Item
View Item