PENGELOLAAN PURA LUHUR TAMBA WARAS SEBAGAI DAYA TARIK WISATA SPIRITUAL DI DESA SANGKETAN KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

NI KOMANG AYU JUNIANTARI, - (2023) PENGELOLAAN PURA LUHUR TAMBA WARAS SEBAGAI DAYA TARIK WISATA SPIRITUAL DI DESA SANGKETAN KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of 1913081104_NI KOMANG AYU JUNIANTARI.pdf] Text
1913081104_NI KOMANG AYU JUNIANTARI.pdf

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK
Kabupaten Tabanan merupakan daerah di Bali dengan tempat wisata yang indah. Selain tempat wisata, Tabanan juga memiliki banyak pura. Salah satunya adalah Pura Luhur Tamba Waras, kata tamba waras terdiri dari dua kata dasar Tamba dan Waras. Tamba adalah kata benda yang berarti obat. Sedangkan Waras adalah kata sifat yang berarti sembuh. Dalam penelitian ini kata Tamba Waras berarti obat penyembuh. Pura Luhur Tamba Waras memiliki potensi alam, dan budaya yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu : (1) Bagaimana potensi yang dimiliki Pura Luhur Tamba Waras sebagai daya tarik wisata spiritual di Desa Sangketan. Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan (2) Bagaimana partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan Pura Luhur Tamba Waras (3) Bagaimana Pengelolaan Pura Luhur Tamba Waras sebagai daya tarik wisata spiritual di Desa Sangketan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Tujuan penelitian pada penelitian ini adalah untuk mengetaui (1) potensi wisata yang dimiliki Pura Luhur Tamba Waras di Desa Sangketan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan (2) partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan Pura Luhur Tamba Waras (3) Pengelolaan Pura Luhur Tamba Waras sebagai daya tarik wisata spiritual di Desa Sangketan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi Pura Luhur Tamba Waras sebagai daya tarik wisata spiritual sudah sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teori komponen pariwisata (6A) untuk membedah rumusan masalah yang pertama yaitu atraksi yang terdiri dari atraksi wisata alam berupa sumber mata air, serta pesona keindahan alam. Atraksi wisata budaya berupa daya tarik upakara, dan daya tarik arsitektur, tamba minyak dan tamba tirta. Fasilitas berupa toilet, tempat parkir, warung makan, aksesibilitas yang baik, serta adanya layanan tambahan berupa link desa wisata. (2) teori partisipasi pariwisata untuk membedah rumusan masalah kedua yaitu tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Pura Luhur Tamba Waras. Masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan, melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, penggerakan, pengawasan, dan tahap organisasi. dan (3) teori manajemen untuk membedah rumusan masalah yang ketiga yaitu Pengelolaan Pura Luhur Tamba Waras sebagai daya tarik wisata spiritual juga sudah sesuai dengan teori manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang berlandaskan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hal yang perlu diperhatikan oleh pengelola dan masyarakat Desa adat Sangketan yaitu agar tetap menjaga kualitas pelayanan, menjaga kebersihan dan mengamati perilaku wisatawan agar terhindar dari pengaruh atau hal-hal yang bersifat negatif dari kebudayaan asing. Serta bagi pemerintah setempat diharapkan mampu memberikan kontribusi seperti membantu pendanaan terhadap perbaikan atau penambahan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan wisata melukat di Pura Luhur Tamba Waras.
Kata kunci: Pengelolaan, Pangelukatan, Wisata Spiritual

ABSTRACT
Tabanan Regency is an area in Bali with beautiful tourist spots. Apart from tourist attractions, Tabanan also has many temples. One of them is Pura Luhur Tamba Waras, the word tamba sane consists of two basic words Tamba and Sane. Tamba is a noun that means medicine. While Waras is an adjective which means cured. In this study the word Tamba Waras means healing medicine. Luhur Tamba Waras Temple has natural and cultural potential that has great potential to be developed. Based on the problems studied in this study, namely: (1) What is the potential of the Luhur Tamba Waras Temple as a spiritual tourism attraction in Sangketan Village. Penebel District, Tabanan Regency (2) How is the participation of local communities in the management of the Luhur Tamba Waras Temple (3) How is the Management of the Luhur Tamba Waras Temple as a spiritual tourism attraction in Sangketan Village, Penebel District, Tabanan Regency. The research objectives in this study were to find out (1) the tourism potential of the Luhur Tamba Waras Temple in Sangketan Village, Penebel District, Tabanan Regency (2) the participation of local communities in the management of the Luhur Tamba Waras Temple (3) the Management of the Luhur Tamba Waras Temple as a tourist attraction spirituality in Sangketan Village, Penebel District, Tabanan Regency.
The results showed that the potential of Pura Luhur Tamba Waras as a spiritual tourist attraction is in accordance with the theory used in this study, namely (1) the tourism component theory (6A) to dissect the first formulation of the problem, namely attractions consisting of natural tourist attractions in the form of springs, as well as the charm of natural beauty. Cultural tourism attractions are in the form of ceremonial attractions, and architectural attractions, oil additions and water additions. Facilities in the form of toilets, parking lots, food stalls, good accessibility, as well as additional services in the form of tourism village links. (2) the theory of tourism participation to dissect the second problem formulation, namely regarding community participation in the management of the Luhur Tamba Waras Temple. The community participates in management, through four stages, namely planning, actuating, monitoring, and organizational stages. and (3) management theory to dissect the third problem formulation, namely the Management of the Luhur Tamba Waras Temple as a spiritual tourist attraction is also in accordance with the management theory which consists of planning, organizing, actuating, and supervising based on community-based tourism management. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation, and literature study. The data analysis technique was carried out using a qualitative descriptive analysis.
The things that need to be considered by the management and the people of the Sangketan traditional village are to maintain the quality of service, maintain cleanliness and observe the behavior of tourists so as to avoid negative influences or things from foreign cultures. As well as for the local government it is expected to be able to contribute such as helping fund the repair or addition of facilities that support meukat tourism activities at Luhur Tamba Waras Temple.
Keywords: Tourism Management, Pangelukatan, Spiritual Tourism

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Dharma Duta > S1 - Industri Perjalanan
Depositing User: Unnamed user with username isma
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:51
Last Modified: 21 Oct 2025 01:51
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/637

Actions (login required)

View Item
View Item