IMPLEMENTASI NILAI-NILAI TOLERANSI ANTAR UMAT HINDU-ISLAM DI BANJAR BALI LUHUR DESA SUKA MAJU KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN

ABSTRAK

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beragam aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, agama serta culture ke daerah pandangan hidupnya, inilah keberagaman Indonesia. Lebih dari satu bangsa Indonesia, membuat semakin tinggi pula potensi konflik pada bangsa Indonesia, baik konflik skala kecil maupun skala besar. skala kecil, konflik tercermin pada komunikasi yang tidak berjalan baik sehingga menimbulkan perasaan marah, rasa tersinggung, frustrasi, kecewa. Dalam skala besar dapat menimbulkan kerusuhan sosial, kekacauan multi budaya, perseteruan antar ras dan suku budaya, adapun rumusan masalah dalam Penelitian ini: (1) apa saja bentuk-bentuk implementasi nilai-nilai toleransi antar umat Hindu-Islam di banjar bali luhur desa suka maju kota Palembang provinsi sumatera selatan? (2) Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi nilai- nilai toleransi antar umat Hindu-Islam di banjar bali luhur desa suka maju kota palembang provinsi sumatera selatan? (3) bagaimana peran tokoh agama dalam implementasi nilai-nilai toleransi antar umat Hindu-Islam di banjar bali luhur desa suka maju kota palembang provinsi sumatera selatan? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksionisme simbolik, teori orientasi nilai budaya, dan teori peran. Metode penelitian yang digunakan penelitian kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah jenis data kulitatif dengan sumber data primer. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi wawancara data dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan yaitu (1) Implementasi sikap toleransi antar umat beragama diantarannya: Tidak mempermasalahkan status agama dalam bermasyarakat, Saling menghargai dan saling menghormati, Saling menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersamaan, dan Menjaga kerukunan antar umat bergama. (2) Faktor pendukung yaitu memperkuat dasar-dasar internal dan antar umat beragama, membangun harmoni sosial dan persatuan nasional, menciptakan suasana kehidupan beragama. Faktor penghambat yaitu konflik pembangunan rumah ibadah biasanya terjadi dalam proses pendiriannya tidak melihat situasi dan kondisi,ceramah agama apabila penyiaran agama bersifat agitasi dan memaksakan kehendak bahwa agama sendirilah yang paling bener dan tidak mau memahami keberagamaan lain,perkawinan beda agama meski terdapat beberapa yang terlihat bahagia walaw berbeda agama,namun perbedaan beda agama secara umum dianggap akan mengakibatkan hubungan yang tidak harmonis. (3) Peran tokoh agama yaitu membina dan membimbing masyarakat untuk menjaga hubungan baik antar umat beragama.
Kata kunci: nilai nilai toleransi antar umat beragama