PERILAKU KOMUNIKASI KETUA SABHA YOWANA DI DESA ADAT PANGSAN KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG

ABSTRAK

Perilaku komunikasi Ketua Sabha Yowana sangat dibutuhkan dalam menjalankan sistem organisasi lingkup pemuda di Desa Adat Pangsan. Peran ketua dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ada di dalam organisasi Sabha Yowana sangat dibutuhkan agar terciptanya organisasi Sabha Yowana yang aktif dan kreatif. Skripsi berjudul “Perilaku Komunikasi Ketua Sabha Yowana di Desa Adat Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten Badung”. Penelitian ini mengangkat tiga pokok permasalahan yaitu: 1) Faktor apa yang menjadi penghambat perilaku komunikasi ketua Sabha Yowana di Desa Adat Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten Badung? 2) Bagaimana Bentuk Perilaku Komunikasi Ketua Sabha Yowana di Desa Adat Pangsan Kabupaten Badung? 3) Bagaimanakah Implikasi Perilaku Komunikasi ketua Sabha Yowana di Desa adat Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten Badung? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan tiga teori: teori hambatan komunikasi, teori komunikasi organisasi dan teori fungsional struktural. Metode-metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Seluruh data diolah menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor penghambat perilaku komunikasi ketua Sabha Yowana adalah kurangnya dukungan orang tua, gangguan yang disebabkan oleh media komunikasi, dan masih sering terjadinya no feedback dalam berkomunikasi sedangkan Bentuk Perilaku Komunikasi Ketua Sabha Yowana dapat di bedakan menjadi dua, yaitu: bentuk komunikasi verbal seperti berkomunikasi secara lisan maupun secara tertulis yang bertujuan untuk mengembangkan strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan organisasi dan bentuk komunikasi nonverbal dimana lebih menggunakan Bahasa tubuh dalam berkomunikasi. Dan Implikasi perilaku komunikasi ketua Sabha Yowana meliputi Implikasi Afektif berkaitan dengan perubahan sikap, pemikiran dan persepsi dalam penelitian ini implikasi afektif dapat dirasakan langsung oleh anggota Sabha
Yowana dimana anggota lebih aktif dan semangat dalam mengikuti kegiatan yang di laksankan oleh ketua Sabha Yowana, Implikasi Kognitif dijelaskan seperti akibat yang timbul dari diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam penelitian ini implikasi kognitif yang terjadi yaitu pola pikir ketua dan anggota Sabha Yowana menjadi lebih terbuka dalam bentuk pengetahuan, pendapat dan sudut pandang yang lebih baik dan Implikasi Behavioral adalah akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan, implikasi behavioral dapat merubah perilaku anggota Sabha Yowana menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengikuti organisasi Sabha Yowana. Penelitian ini membuktikan bahwa peran dan perilaku komunikasi ketua Sabha Yowana sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda organisasi terlebih organisasi Sabha Yowana untuk menyikapi segala permasalahan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Kata Kunci: Perilaku Komunikasi dan Ketua Sabha Yowana.