PENGELOLAAN PETAPAN PARK SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA AAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG

ABSTRAK
Kabupaten Klungkung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki banyak potensi pariwisata untuk dikembangkan seperti wisata alam, maupun wisata budaya. Petapan Park adalah salah satu dari sekian banyak daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Klungkung, yang menyuguhkan pemandangan alam sebagai potensi unggulan dan dikemas menjadi sebuah daya tarik wisata baru. Dengan terpuruknya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan seluruh sektor pariwisata tidak dapat berkembang, muncul ide peneliti untuk mengkaji pengelolaan Petapan Park sebagai daya tarik wisata alam pada masa pandemi. Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah untuk menjawab permasalahan, yaitu bagaimana potensi yang dimiliki Petapan Park, bagaimana tingkat kunjungan wisatawan selama pandemi, dan bagaimana pengelolaan yang diterapkan pada situasi pandemi. Sehingga dapat menjadi acuan bagi daya tarik wisata lainnya untuk ditata kembali agar siap menerima kunjungan wisatawan.
Penelitian ini berlokasi di Petapan Park, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dan accidental sampling. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif sebagai data utama dan data kuantitatif sebagai penunjang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan disajikan dalam bentuk tabel maupun penjelasan
penjelasan dalam bentuk teks naratif yang mudah dipahami.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki Petapan Park adalah potensi alam sebagai potensi utama dan ada juga potensi buatan sehingga beragamnya atraksi wisata yang dapat dilakukan wisatawan. Tingkat kunjungan wisatawan di Petapan Park tinggi pada awal dibuka pada yang mencapai 1.009 orang pada tahun 2020. Namun sempat mengalami penurunan saat diberlakukannya PPKM, kemudian setelah itu kembali meningkat yaitu mencapai 2.924 orang pada tahun 2021. Dalam pengelolaan yang dilakukan pada masa pandemi berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen pariwisata, diantaranya perencanaan, pengorganisasian, motivasi, penggerakan dan penempatan personal, serta koordinasi dan pengawasan.
Sehingga dapat ditarik simpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian bahwa dalam pengelolaan Petapan Park memiliki cara tersendiri dan membuat Petapan Park sangat diminati oleh wisatawan pada masa pandemi Covid-19.
Kata Kunci : Pengelolaan, Daya Tarik Wisata Alam, Pandemi Covid-19