I WAYAN SUJANA, - (2023) TRADISI MEKALA-KALAAN PADA UPACARA PAWIWAHAN DI DESA PAKRAMAN GEBOG SATAK DESA TIGA KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
1912101020_I WAYAN SUJANA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (8MB)
Abstract
ABSTRAK
Agama Hindu dalam praktik keagamaannya didasari oleh Tri Kerangka
Dasar yang meliputi tattwa (filsafat), susila (etika) dan acara (ritual). Acara
(ritual) merupakan salah satu bagian dari Tri Kerangka Dasar agama Hindu
sebagai implementasi dari ajaran agama. Setiap daerah memiliki tradisi dalam
setiap pelaksanaan upacara. Salah satu tradisi unik yang dilakukan di Desa
Pakraman Gebog Satak, Desa Tiga Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali
adalah tradisi Mekala-Kalaan Pada Upacara Pawiwahan. Tradisi Mekala-Kalaan
yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pakraman Gebog Satak tidaklah sama
seperti pada umumnya yang dilaksanakan di dalam pekarangan rumah mempelai,
melainkan dilaksanakan di tanggun desa. Pada saat kedua mempelai menuju
tanggun desa dimana upacara tersebut dilaksanakan kedua mempelai harus
berjalan kaki, dengan pandangan lurus, yang didahului oleh deha ataupun truna.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam sehingga memperoleh
pemahaman yang jelas bagaimana prosesi, fungsi dan makna dari Tradisi Mekala-
Kalaan Pada Upacara Pawiwahan Di Desa Pakraman Gebog Satak Desa Tiga.
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu (1) Bagaimana prosesi Tradisi Mekala-Kalaan Pada Upacara
Pawiwahan Di Desa Pakraman Gebog Satak Desa Tiga? (2) Apa fungsi Tradisi
Mekala-Kalaan Pada Upacara Pawiwahan Di Desa Pakraman Gebog Satak
Desa Tiga? (3) Bagaimana makna Tradisi Mekala-Kalaan Pada Upacara
Pawiwahan Di Desa Pakraman Gebog Satak Desa Tiga?. Untuk membedah
ketiga rumusan masalah tersebut menggunakan tiga teori, yaitu Teori Religi, Teori
Fungsional Struktural, dan Teori Semiotika. Dalam penelitian ini pengumpulan
data menggunakan sumber data primer dan sekunder, pengumpulan data dengan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bersifat kualitatif,
maka analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dijabarkan
secara sistematis, terstruktur sehingga mudah untuk dimengerti.
Upacara Mekala- kalaan dilaksanakan di tanggun desa yaitu ujung selatan
banjar masing-masing yang merupakan wilayah Desa Pakraman Gebog Satak.
Proses pelaksanaan Mekala-Kalaan melalui delapan tahap yaitu Natab banten
soroan pemugbug, Mepedameh, Mebesosolan ayam, Ngemargiang nasi ampok-
ampok, Melukat, Mekajengin tipat pusuh, Pamuspan, dan mengelilingi sanggah
anten sebanyak 3 kali putaran. Fungsi dari Tradisi Mekala-Kalaan Pada Upacara
Pawiwahan yakni fungsi religius, fungsi pelestarian budaya, dan fungsi sosial.
Makna yang terdapat dalam Tradisi Mekala-Kalaan Pada Upacara Pawiwahan
yakni makna pembersihan, makna upasaksi, dan makna harmonisasi.
Kata Kunci : Mekala-Kalaan, Pawiwahan, Pakraman Gebog Satak
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
| Divisions: | Fakultas Brahma Widya > S1 - Teologi Hindu |
| Depositing User: | Unnamed user with username isma |
| Date Deposited: | 21 Oct 2025 02:03 |
| Last Modified: | 21 Oct 2025 02:03 |
| URI: | http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/784 |

