IMPLIKASI PERKAWINAN USIA DINI DI BANJAR AUMAN BUKIT MUNDUK TIYING DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG (Kajian Pendidikan Agama Hindu)

NI MADE YOGI ASTRINI, - (2023) IMPLIKASI PERKAWINAN USIA DINI DI BANJAR AUMAN BUKIT MUNDUK TIYING DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG (Kajian Pendidikan Agama Hindu). Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
1911011092_NI MADE YOGI ASTRINI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK

IMPLIKASI PERKAWINAN USIA DINI DI BANJAR AUMAN BUKIT
MUNDUK TIYING DESA PELAGA KECAMATAN PETANG

KABUPATEN BADUNG
(Kajian Pendidikan Agama Hindu)
NI MADE YOGI ASTRINI
Program Studi Pendidikan Agama Hindu
Jurusan Pendidikan Agama Fakultas Dharma Acarya
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Email: ixa.yogiastrini@gmail.com

Perkawinan usia dini yang terjadinya di Banjar Auman Bukit Munduk
Tiying merupakan salah satu peristiwa yang bertentangan dengan ajaran-ajaran
agama dan undang-undang No 16 pasal 7 Tahun 2019. Menurut agama Hindu
perkawinan hanya dapat dilakukan setelah seseorang selesai menuntut ilmu
(brahmacari) dan berdasarkan UU No pasal 7 Tahun 2019 menegaskan bahwa
perkawinan hanya diizinkan apabila wanita dan pria sudah mencapai umur 19
tahun. Berdasarkan latar belakang ini , rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu: (1) Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan
usia dini di Banjar Auman Bukit Munduk Tiying, Desa Pelaga, Kecamatan
Petang, Kabupaten Badung, (2) Bagaimanakah implikasi dari pelaksanaan
perkawinan usia dini di Banjar Auman Bukit Munduk Tiying, Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, (3) Bagaimanakah upaya pemerintah desa
atau masyarakat dalam mengantisipasi perkawinan usia dini di Banjar Auman
Bukit Munduk Tiying, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenology. Landasan teori yaitu teori perubahan sosial, teori
perubahan perilaku (behavioristic), dan teori interaksionisme Simbolik. Teknik
penentuan informan yaitu purposive. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara,
kepustakaan, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1) terjadinya perkawinan usia dini
di Banjar Auman Bukit Munduk Tiying adalah akibat faktor internal dan
eksternal, faktor internalnya yaitu kondisi psikologi yang tidak stabil, kurang
pahamnya dan aktualisasi dalam memahami ajaran agama, faktor pergaulan bebas
dan kehamilan di luar nikah sedangkan faktor eksternalnya yaitu kurangnya
perhatian orang tua dalam komunikasi keluarga dan perkembangan arus teknologi
dan informasi, 2) implikasi dari perkawinan usia dini yang terjadinya yaitu
implikasi terhadap pendidikan, psikologis, kesehatan reproduksi, religious, moral,
sosial, dan hukum 3) upaya pemerintah desa atau masyarakat dalam
mengantisipasi perkawinan usia dini adalah dengan memberikan sosialisasi
kepada masyarakat baik itu orang tua dan remaja terkait implikasi perkawinan
usia dini, peran orang tua dalam menjaga dan mengingatkan anaknya serta
mengingatkan tentang peraturan perundang-undang yang telah dibuat oleh
pemerintah.
Kata Kunci: Implikasi, Perkawinan Usia Dini

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Dharma Acarya > S1 - Pendidikan Agama Hindu
Depositing User: Unnamed user with username isma
Date Deposited: 21 Oct 2025 02:14
Last Modified: 21 Oct 2025 02:14
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/922

Actions (login required)

View Item
View Item