STRATEGI PEMASARAN MUSEUM BALI DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI ERA NEW NORMAL

NI PUTU SISKA MEIYANTI, - (2022) STRATEGI PEMASARAN MUSEUM BALI DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI ERA NEW NORMAL. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
1813081046_NI PUTU SISKA MEIYANTI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Abstrak
Museum Bali adalah yang berada dibawah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Museum Bali diresmikan pada tanggal 8 Desember 1932, Museum Bali memiliki 4 buah gedung yang dijadikan ruang pameran. Pandemi COVID-19 membuat kunjungan wisatawan ke Museum Bali menurun secara drastis, sehigga diperlukan strategi pemasaran yang tepat guna meningkatkan kunjungan wisatawan di era new normal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: 1) karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Museum Bali, 2) faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran, dan 3) strategi pemasaran Museum Bali dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di era new normal.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi kualitatif dan kuantitatif (mix method). Teori Manajemen Pemasaran dan Teori Bauran Pemasaran. Teori Manajemen Pemasaran adalah suatu ilmu untuk memilih pasar sasaran melalui proses analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Teori Bauran Pemasaran terdiri dari 7P (product, price, place, promotion, people, process, physical evidane). Teknik Analisis data yang digunakan adalah: analisis deskriptif kualitatif, analisis matrik IFAS dan EFAS, matrik IE, dan analisis SWOT dengan responden sebanyak 75 orang.
Hasil penelitian karakteristik wisatawan berdasarkan karakteristik sosio demografis adalah dilihat dari umur, rata-rata yang mengunjungi Museum Bali dengan rentan umur 17-25 tahun dengan persentase 40%, dan belum menikah dengan persentase 56%, pekerjaan mahasiswa/ pelajar 40%. Karakteristik geografis dilihat dari asal wisatawan 54% berasal dari luar Provinsi Bali sebanyak 20% berasal dari luar negeri. Karakteristik psikografis memperoleh Museum Bali 54% dari media internet. Faktor pendukung strategi pemasaran Museum bali adalah jarak dengan daya tarik wisata lain, variasi koleksi, otentisitas koleksi. Faktor penghambat pengaruh kompetitor, intensitas kunjungan. Strategi pemasaran yang sudah diterapkan di Museum Bali untuk meningkatkan kunjungan pada era new normal adalah dengan menggunakan bauran pemasaran 7P. Product yang dibuat oleh UPTD Museum Bali berupa pelaksanaan pameran temporer seperti: Workshop Kain Tradisional Bali, Workshop melukis, lomba cerdas cermat tingkat SMP. Price atau harga UPTD Museum Bali menentukan harga tiket berdasarkan umur dan kewarganegaraan wisatawan. Place atau tempat, Museum Bali memiliki lokasi yang sangat strategis karena berada ditengah kota dan dikelilingi beberapa DTW. Promotion atau promosi UPTD Museum Bali memanfaatkan media cetak dan media internet. People atau orang UPTD Museum Bali berada dibawah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sehingga karyawannya terdiri dari PNS dan non-PNS. Process yang dilakukan oleh UPTD Museum Bali adalah pada saat pemesanan tiket dan booking tempat pre-wedding. Physical Evidance atau bukti fisik memiliki arsitektur bangunan yang tradisional.
Kata kunci: Museum, Strategi Pemasaran, Karakteristik Wisatawan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Dharma Duta > S1 - Industri Perjalanan
Depositing User: ulan
Date Deposited: 21 Oct 2025 02:16
Last Modified: 21 Oct 2025 02:16
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/948

Actions (login required)

View Item
View Item