TRADISI MASURYAK DI BANJAR BONGAN GEDE DESA BONGAN TABANAN (KAJIAN AKSIOLOGI)

NI LUH GEDE DINDA AYU SAPITRI, - (2024) TRADISI MASURYAK DI BANJAR BONGAN GEDE DESA BONGAN TABANAN (KAJIAN AKSIOLOGI). Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

[thumbnail of SKRIPSI] Text (SKRIPSI)
1912091008_NI LUH GEDE DINDA AYU SAPITRI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK
Tradisi merupakan sebuah hal yang telah melekat dengan kehidupan
manusia. Tradisi adalah suatu kebiasaan yang bersifat magis-relius pada kehidupan
suatu lingkungan masyarakat yang akan berkaitan dengan nilai budaya, norma,
hukum, serta aturan-aturan yang kemudian akan menjadi sebuah sistem yang
mengatur tindakan sosial dalam masyarakat. Salah satu tradisi yang ada di Bali
adalah Tradisi Mesuryak yang merupakan sebuah Tradisi yang ada dan berkembang
di Banjar Bongan Gede Desa Bongan Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan.
Tradisi ini merupakan sebuah tradisi yang dilakukan serangkaian dengan
hari raya Galungan dan Kuningan yang dilakukan tepat pada hari Raya Kuningan.
Tradisi Mesuryak merupakan sebuah tradisi untuk mengantarkan kembali para
leluhur ke alam sunyaloka. Dalam penelitian ini akan berfokus pada rumusan
masalah yakni proses dari pelaksanaan Tradisi Mesuryak serta kajian aksiologi
dalam Tradisi Mesuryak. Dimana dalam penelitian ini akan menggunakan teori
religi dari W. Robertson Smirth dan Teori Interaksionisme Simbolik dari George H.
Mead. Dengan melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan pendekatan
sosiologi dalam ranah pemikiran Filsafat Hindu.
Tradisi Mesuryak dapat diartikan sebagai berteriak atau bersorak gembira
ketika masyarakat ditinggalkan oleh para leluhurnya untuk kembali ke alam para
leluhur. Para leluhur yang telah turun kedunia menemani keluarganya dalam
perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan kembali ke alamnya dengan
meninggalkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi keluarganya yang masih hidup.
Tradisi ini juga merupakan sebuah bentuk implementasi dari ajaran Tri Paratha
yakni asih, punia, dan bhakti yang tergambar dengan jelas bagaimana ajaran Tri
Paratha ini tergambarkan dalam tradisi ini. Selain sebagai sebuah tradisi, mesuryak
juga merupakan sebuah bentuk rekam sejarah yang berkaitan dengan sejarah
kerajaan Tabanan pada masa lampau serta sebagai sebuah media untuk menjaga
keharmonisan dan rasa persatuan diantara warga masyarakat di Banjar Bongan
Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Tradisi ini
mengajarkan tentang konsep gotong royong kerja sama, persatuan yang
memberikan nilai keindahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga
dapat menciptakan kehidupan masyarakat yang santhi jagadhita.
Kata Kunci : Tradisi, Mesuryak, Aksiologi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Divisions: Fakultas Brahma Widya > S1 - Filsafat Hindu
Depositing User: Tude
Date Deposited: 21 Oct 2025 02:34
Last Modified: 21 Oct 2025 02:34
URI: http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/956

Actions (login required)

View Item
View Item