AISWARYA PUTRA ARJAWA, - (2023) KESADARAN MANUSIA DALAM MĀṆDŪKYA UPANIṢAD. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
![[thumbnail of SKRIPSI]](http://repository.uhnsugriwa.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1912091011_AISWARYA PUTRA ARJAWA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
Abstrak
Manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki akal budi yang membuat
mereka mampu membedakan antara benar dan salah, serta menyadari eksistensi
manusia yang dewasa ini sering kali mengalami keraguan, ketakutan, dan
kegelisahan. Penelitian ini berfokus pada pemahaman dan praktik ajaran yang
terdapat dalam Māṇḍūkya Upaniṣad untuk membantu individu mengatasi
ketidaktahuan (Āvidyā) dalam diri. Penelitian ini mengidentifikasi masalah seputar
esensi ajaran Māṇḍūkya Upaniṣad, makna kesadaran manusia dalam pandangan
Māṇḍūkya Upaniṣad, dan upaya memahami kesadaran manusia dalam konteks
ajaran Māṇḍūkya Upaniṣad.
Penelitian ini menerapkan teori Hermeneutika oleh Hans-George Gadamer
untuk menggali makna terkait dengan topik "Kesadaran Manusia dalam Māṇḍūkya
Upaniṣad". Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan data
primer yang diperoleh dari Māṇḍūkya Upaniṣad dan data sekunder dari literatur
dan artikel ilmiah yang relevan.
Temuan dari hasil penelitian ini yaitu Māṇḍūkya Upaniṣad terdiri dari 12
mantra inti dengan penjelasan dalam Kārikā Śri Gauḍapāda. Ajaran Upaniṣad ini
menguraikan empat aspek kesadaran manusia: kesadaran saat terjaga, mimpi, tidur
lelap, dan Turīya (kesadaran tertinggi). Upaya yang dapat diambil sesuai dengan
Māṇḍūkya Upaniṣad yaitu pengembangan viveka (diskriminasi) untuk memahami
yang absolut dan yang sementara, serta pengembangan ilmu pengetahuan suci
untuk pemahaman mendalam tentang hakikat kebenaran.
Turīya sebagai kesadaran tertinggi bukanlah yang sadar akan dunia batin mau
pun dunia luar, Ia juga tidak berada di wilayah kesadaran yang kita alami setiap
hari. Turiya tak terkondisikan oleh penyebab, tak terdefinisikan dan tak terikat oleh
apa pun itu. Turīya adalah keadaan penuh kebahagiaan dan tak ada satu pun yang
tak dapat Ia ketahui. Ketika manusia telah mencapai Turīya, ia akan bahagia dan
terbebas dari derita dunia selamanya.
Kata kunci : Māṇḍūkya Upaniṣad, Kesadaran Manusia.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Divisions: | Fakultas Brahma Widya > S1 - Filsafat Hindu |
Depositing User: | Tude |
Date Deposited: | 21 Oct 2025 03:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2025 03:00 |
URI: | http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/958 |