NI KOMANG DEVIA WARDANI, - (2022) TRADISI DEWA MESRAMAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA WISATA PAKSEBALI KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG. Other thesis, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
1813081056_NI KOMANG DEVIA WARDANI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
ABSTRAK
Bali merupakan pusat perkembangan pariwisata budaya dengan berbagai macam tradisi yang dimiliki setiap daerah dan memiliki keunikan masing – masing. Pariwisata budaya merupakan jenis daya tarik wisata yang berbasis pada karya cipta manusia baik yang berupa peninggalan budaya atau berbagai bentuk nilai-nilai budaya yang dijaga dan dipertahankan oleh masyarakat pendukungnya. Salah satu bentuk pengembangan pariwisata di Bali yaitu Tradisi Dewa Mesraman di Desa Wisata Paksebali, Klungkung. Tradisi Dewa Mesraman yang dilaksanakan sebagai
wujud bhakti kepada para leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunikan, prosesi/bentuk pelaksanaan, serta makna dari tradisi Dewa Mesraman. Banyak yang tidak mengetahui makna dari tradisi atau upacara yang dilaksanakan di Bali yang dijadikan sebagai daya tarik wisata, oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang wajib diberikan baik kepada masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara terkait makna suatu tradisi yang berkembang di suatu daerah agar wisatawan tidak menyalahgunakan fasilitas di tempat suci atau tempat sakral serta melanggar awig – awig di desa tersebut.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti merumuskan 3 masalah, yaitu mengenai (1) Keunikan dari tradisi Dewa Mesraman sebagai daya tarik wisata budaya di Desa Wisata Paksebali Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, (2) Prosesi tradisi Dewa Mesraman sebagai daya tarik wisata budaya di Desa Wisata Paksebali Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, (3) Makna tradisi Dewa Mesraman sebagai daya tarik wisata budaya bagi umat Hindu di Desa Wisata Paksebali Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. Teori yang peneliti gunakan adalah teori sirkuit budaya, teori dekonstruksi, dan teori intereaksionisme simbolik. Jenis penelitian yaitu kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, tape recorder, dan telepon genggam. Teknik penentuan informan yaitu puposive sampling, dan teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif, yaitu analisis data dilakukan terstruktur mulai dari menganalisis (reduksi data), data display (menggambarkan, meringkas, mengamati dan menyimpulkan data – data).
Hasil penelitian ini adalah (1) Keunikan tradisi Dewa Mesraman yaitu telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), tradisi ini dilakukan dengan saling diadukan berbeda dengan tradisi mebarang di Desa Timbrah Karangasem dan saat prosesi ngemantukang menjadi hal yang unik, tarian yang mengiringi yaitu tari rejang dan tari lente memiliki keunikan tersendiri dengan menggunakan kembang plendo. (2) Prosesi dalam tradisi ini yaitu pembuatan penjor, matur piuning dan nedunang pratima, nunas paica dan magibung, masucian, masolah dan ngemantukang, nganturang pamuspan, serta pada hari panglemek dilaksnakan tari lente. (3) Makna tradisi Dewa Mesraman yaitu makna tri hita karana, makna keagamaan, makna pelestarian budaya, makna sosial kemasyarakatan, dan makna ekonomi.
Kata Kunci: Dewa Mesraman, daya tarik wisata, Desa Wisata Paksebali
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Fakultas Dharma Duta > S1 - Industri Perjalanan |
| Depositing User: | ulan |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 03:42 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 03:42 |
| URI: | http://repository.uhnsugriwa.ac.id/id/eprint/967 |

