STRATEGI PENGEMBANGAN ALTERNATIVE TOURISM DALAM MEWUJUDKAN SUSTAINABLE TOURISM DI DESA KEDEWATAN KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR

ABSTRAK
Desa Kedewatan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Ubud yang sudah mulai mendapat dampak buruk dari adanya pariwisata massal. Adapun dampak buruk dari adanya pariwisata massal yaitu tergerusnya sumber daya alam seperti tanah. Maka dari itu perlu dikembangkan konsep pariwisata alternatif untuk meminimalisir dampak dari adanya pariwisata massal. Pengembangan pariwisata alternatif di Desa Kedewatan dilakukan selain sebagai salah satu upaya meminimalisir dampak buruk dari pariwisata massal, juga diharapkan mampu mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Desa Kedewatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, meliputi: (1) Bagaimana dampak mass tourism di Desa Kedewatan?, (2) Bagaimana pengembangan produk Alternative tourism di Desa Kedewatan ?, (3) Bagaimana implementasi prinsip-prinsip sustainable tourism dalam pengembangan Alternative tourism di Desa kedewatan?.
Permasalahan tersebut dikaji dengan menggunkan teori partisipasi dan teori perencanaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode campuran dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, analisis matrik IFAS, IFAS dan IE, analisis SWOT dan menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, kuesioner, studi dekumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa dampak mass tourism memang memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan pariwisata di Kawasan Ubud, dampak mass tourism meliputi dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Dalam pengembangan pariwisata alternatif terdapat kendala
kendala seperti kurangnya pemahaman dan kesadaran stakeholder pariwisata mengenai pentingnya perkembangan pariwisata alternatif yang berkelanjutan, pandemi Covid-19, baru aktif kembalinya POKDARWIS dan rendahnya tingkat SDM. Implementasi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan baru sebagian yang sudah terlaksana. Penentuan strategi pengembangan pariwisata alternatif dalam mewujudkan pariwisata berkelankutan di Desa Kedewatan diawali dengan menganalisis faktor lingkungan internal (menggunakan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan) dan faktor eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Berdasarkan matrik IE (internal Eksternal) menyatakan bahwa posisi pengembangan pariwisata alternatif yang berkelanjutan berada di kuadran V dengan nilai faktor internal 2,521 dan faktor eksternal 2,666.
Semoga dengan bangkitnya kembali pariwisata Bali saat ini bisa menyadarkan masyarakat, para pengusaha pariwisata dan pemerintah bahwa pariwisata ini sangat memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap ekonomi Bali. Sehingga mereka bisa sadar bahwa pariwisata yang berkelanjutan juga sangat penting untuk kita wujudkan
Kata kunci: pariwisata massal, pariwisata alternatif, pariwisata berkelanjutan